TRIBUNSOLO.COM - Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid bertemu dengan Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, yakni di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Dalam pertemuannya dengan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju itu, Yenny Wahid mengaku untuk menepati janji.
Dia menyebut memenuhi undangan Prabowo karena sudah lama dijanjikan untuk ngopi bersama.
Baca juga: Tak Akan Kembali Dukung Anies, Demokrat ke Prabowo Atau Ganjar?
"Saya datang untuk memenuhi undangan beliau (Prabowo) karena sudah lama dijanjikan akan diajak ngopi bareng," ungkap Yenny dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu.
Yenny Wahid menyebut hal itu sebagai bentuk keakraban antara dirinya dan Prabowo.
Dia juga menegaskan jika hubungannya dengan Prabowo tersebut bukan hanya sekadar kedekatan politik, melainkan hubungan hati.
"Jadi, hubungannya ini hubungan hati, bukan cuma sekadar politik, melampaui ajang politik lima tahunan."
"Mungkin teman-teman bisa melihat, itu adalah sebuah bentuk keakraban dari kita semua," katanya.
Baca juga: Yenny Wahid Ungkap Wasiat Gus Dur Sebelum Wafat, Minta Cak Imin Mundur dari Posisi Ketum PKB
Dalam pertemuan itu, Yenny Wahid mengaku punya panggilan khusus untuk Prabowo Subianto yakni Mas Bowo.
Disebutkan Yenny, hal tersebut juga karena Prabowo di dunia politik masih tergolong muda, jadi masih pantas untuk dipanggil Mas Bowo.
"Mas Bowo, saya memanggil beliau dari dulu Mas Bowo ya. Usia itu nggak penting, karena apa? Untuk mengabdi pada nusa dan bangsa, kita sama-sama melihat bahwa banyak pemimpin-pemimpin dunia yang usianya sampai hampir 100 tahun," ujar Yenny.
"Jadi, Mas Bowo ini usianya kalau dalam politik, usianya masih remaja. Makannya masih sangat pantas dipanggil Mas Bowo," sambungnya.
Yenny juga mengatakan dia cukup lama akrab dengan Prabowo Subianto.
Baca juga: Sebaiknya Lupakan Gibran, Prabowo Disarankan Gandeng Dua Sosok Ini Jika Ingin Menangi Pilpres 2024
Dari situlah, Yenny juga mengatakan, ia menemukan jodoh, yakni suaminya saat ini, Dhohir Farisi yang pernah menjadi kader Gerindra.
"Kedekatan kami jauh sekali melampaui kami berdua, karena kakek Mas Bowo itu tetanggan dengan eyang saya. Dulu ketika, kakek Mas Bowo berpulang, eyang saya ikut mendoakan."
"Hubungan yang sangat-sangat dekat ini sudah terjalin sangat lama, apalagi kemudian saya mendapatkan berkah besar dari hubungan baik dengan Mas Bowo, yaitu bertemu jodoh saya."
"Ketika 2009, kami dari PKB Gus Dur mengalihkan dukungan ke Gerindra, di situlah saya ketemu suami saya ketika kami berkampanye untuk Mas Bowo," pungkas Yenny.
(*)