Pemilu 2024

PDIP Kecewa Berat Ditinggalkan Gibran, Prabowo : Kader Saya Diambil Juga Baik-baik Saja

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran dimintai foto bersama warga Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali dalam blusukan perdananya setelah deklarasi Cawapres Prabowo, Sabtu (28/10/2023).

TRIBUNSOLO.COM -  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan tanggapannya soal kekecewaan PDI Perjuangan (PDIP) yang menganggap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bermanuver.

PDIP sebelumnya mengaku kecewa karena Gibran meninggalkan partai demi menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo pada Pilpres 2024.

"Saya juga banyak kader saya juga yang diambil pihak lain, ya kita baik-baik aja ya kan. Kan kita satu bangsa satu negara," kata Prabowo ditemui dalam peresmian posko pemilih Prabowo-Gibran di Taman Gunawarman Barat nomor 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/10/2023).

Baca juga: Politisi PDIP Pertanyakan Undangan Tiga Capres di Istana, Deddy: Harusnya Dilakukan Sebelum Putusan

Prabowo menyebut hal itu wajar dalam kehidupan berdemokrasi.

"Ini kan proses demokrasi," kata Prabowo.

Seperti diberitakan, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa partainya saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini. 

Hasto menyebut saat DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi. 

Baca juga: Dubes UEA Bakal ke Solo, Temui Gibran untuk Tindaklanjuti Dana Hibah untuk Proyek Rumah Sakit

Terlebih, Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP hingga rantig  begitu mencintai dan memberikan priviledge yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

"Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ungkap Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).

Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi.

Di mana, putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka justru maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Ketua PAN Solo Sebut Ini Waktunya Politisi Muda Seperti Gibran Tampil di Tingkat Nasional

Selain itu, seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari 5 Pilkada dan 2 Pilpres. 

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dll beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini pun mengatakan, PDI Perjuangan percaya bahwa Indonesia ini negeri dimana rakyatnya bertaqwa kepada Tuhan. 

"Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan. Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK," ujarnya.

(Tribunnews.com)

 

Berita Terkini