Berita Sragen

Pelaku Penipuan Modus Program PSN di Sragen Tertangkap, Tak Dipolisikan, Diminta Minta Maaf ke Toko

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang emak-emak mengaku dari Dinas Kesehatan Sragen meminta iuran program PSN yang diamankan Badan Kesbangpol Sragen saat beraksi di toko pakaian, Jumat (24/11/2023).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Aksi emak-emak yang mengaku pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen sempat membuat resah para pemilik warung di Kabupaten Sragen.

Pasalnya, emak-emak yang berpenampilan ala pegawai negeri tersebut datang dan meminta uang iuran program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Ia meminta uang mulai dari Rp 20.000, Rp 150.000 bahkan ada sebuah resto yang diminta uang hingga Rp 300.000.

Para pemilik warung yang resah, akhirnya mengunggah kegelisahan mereka di media sosial dan sempat viral pada awal Oktober 2023 lalu.

Emak-emak tersebut pun kembali beraksi pada Jumat (23/11/2023) siang di sebuah toko pakaian di Kampung Sarigunan, Kelurahan Sragen Wetan.

Di sisi lain, Emak-emak tersebut sudah diincar lama oleh petugas dari Badan Kesbangpol Sragen, karena beraksi mengatasnamakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

Badan Kesbangpol Sragen melakukan pencarian dan pengintaian untuk memastikan apakah benar, emak-emak tersebut adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

Petugas dari Badan Kesbangpol Sragen pun menemui emak-emak tersebut di toko pakaian yang didatangi hari ini.

Kemudian, emak-emak tersebut dimintai keterangan dan sempat dibawa ke Mapolsek Sragen.

Baca juga: Dicari Polisi, PSN Guru SMP di Rokan Hilir yang Jadi Bagian Debt Collector yang Culik Istri Nasabah

Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Sragen, Ivo Kristanto mengatakan pihaknya mendapati keberadaan emak-emak tersebut setelah mendapat kabar dari pegawai toko.

"Ada perintah dari pimpinan untuk mencari kasus yang beredar di media sosial dan media elektronik, kita tindak lanjuti sejak 7 Oktober 2023 lalu," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (24/11/2023).

"Karena sudah lama kita intai tidak ketemu, akhirnya kita diamkan sebentar, alhamdulillah petugas dari tokonya memberikan kode, orang yang sering menipu mengatasnamakan dinas kesehatan datang ke tokonya," tambahnya.

Data sementara yang ia pegang, ada 5 pemilik usaha yang menjadi korban aksi emak-emak tersebut.

Setelah ditelusuri, emak-emak tersebut bernama Minarti (46) warga Semarang, Jawa Tengah.

Selanjutnya, emak tersebut diminta untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Dan ia memastikan Minarti bukan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

"Bukan pegawai Dinas Kesehatan, kita tadi sudah koordinasi dengan Dinkes dia juga bukan dari Dinas Kesehatan," pungkasnya.

Setelah dilakukan mediasi, pihak Pemkab Sragen akhirnya tidak memproses hukum Minarti.

Namun, Minarti diminta untuk meminta maaf kepada toko-toko yang pernah didatangi satu persatu.

Kemudian, Minarti diizinkan untuk pulang ke Semarang. 

Terpisah, pegawai toko yang didatangi Minarti, Sini Hani mengatakan emak-emak tersebut datang ke tokonya sudah 4-5 kali.

Dia datang mengaku pegawai dinas kesehatan Kabupaten Sragen. 

"Iya ngakunya pegawai dinas kesehatan, kesini sudah 4-5 kali, datang sendiri," kata di. (*)

Berita Terkini