Pemilu 2024

TKN Prabowo-Gibran Bantah Isu Penggantian Program Sosial ke Makan Siang dan Susu Gratis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

TRIBUNSOLO.COM - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid membantah adanya isu soal program makan siang dan susu gratis jika menang di Pilpres 2024 nanti.

Isu yang beredar itu adalah pengalihan KIS, KIP, KIP Kuliah, BPJS dan PKH ke Program Makan Siang dan Susu Gratis.

“Itu tidak benar. Semua program yang memberi manfaat bagi masyarakat tersebut akan tetap dilanjutkan. Bahkan, sekarang ditambahkan dengan program makan siang dan susu gratis, serta Gizi untuk Ibu hamil dan anak,” jelas Nusron Sabtu (2/12/2023).

Menurut dia, program Makan Siang Gratis dan Gizi dari Prabowo-Gibran untuk Ibu Hamil dan Anak sendiri memiliki tiga komponen fungsi, antara lain mencakup fungsi pendidikan, perlindungan sosial, dan kesehatan.

Baca juga: Beredar Foto AI Prabowo-Gibran Pakai Pin dan Dasi LGBT, TKN Pastikan Hoaks : Perilaku Tak Berakhlak

“Dengan adanya tiga komponen tersebut, salah satu opsi penganggaran adalah dengan melalui anggaran tiga fungsi tersebut. Bisa dengan menambahkan anggaran melalui komponen tersebut, jadi bukan pengalihan,” ujar Nusron.

Nusron juga menjelaskan, opsi penambahan anggaran tersebut nantinya akan disalurkan lewat fungsi masing-masing komponen.

Baca juga: Bersama PCNU Sragen, Gibran Bicara soal Isu Radikalisme, Pamerkan Solo Kota Toleran

“Misalnya, karena kegiatannya bantuan sosial sebagai penerima PKH, maka anggaran PKH akan ditambahkan. Karena terkait dengan dengan Ibu hamil, maka anggaran kesehatan akan ditambahkan,” terang Nusron.

Terkait dengan sumber pembiayaan untuk melakukan penambahan anggaran tersebut, lanjut Nusron, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Jadi tidak serta merta Prabowo-Gibran menang di 2024 maka tahun 2025 akan dianggarkan 400 triliun. Ini akan dilaksanakan secara bertahap lewat skala prioritas. Perkiraan kita baru 2029 kita bisa mencapai target, yaitu 82 juta lebih masyarakat akan mendapatkan manfaatnya,” terangnya. (*)

 

Berita Terkini