Menurut pengakuan Sulardi, cincin tersebut awalnya sengaja ia pasang.
Namun, ketika hendak dilepas, ternyata tidak bisa, dan kemudian ia terus memaksa melepas cincin tersebut, hingga membuat jarinya bengkak bahkan terluka.
"Bengkaknya sudah satu minggu ini, mau dilepas, tapi nggak bisa akhirnya datang ke Puskesmas," kata Sulardi kepada TribunSolo.com, Senin (11/12/2023).
Terpisah, petugas Damkar yang melepaskan cincin tersebut, Eko Rismiyanto mengatakan pelepasan cincin tersebut membutuhkan waktu lebih dari 15 menit.
"Kira-kira butuh waktu 15 sampai 20 menit, awalnya kita dapat laporan dari Puskesmas Masaran 1, bahwasanya ada korban pelepasan cincin, yang kebetulan jari tangannya sudah bengkak," kata Eko.
"Dan untuk proses pelepasan kendalanya itu hanya si korban merasa sakit karena itu kita minta dari pihak Puskesmas untuk dibius, biar rasa sakitnya hilang," sambungnya.
Menurut Eko, sepanjang tahun 2023 ini, pihaknya sudah melakukan pelepasan cincin sebanyak lebih dari 60 kali.
Meski agak kesulitan, ini bukan pelepasan tersulit menurut Eko.
Eko menceritakan ia sempat membantu pelepasan cincin, yang sudah dalam kondisi tertutup daging.
Karena itulah, ia perlu bantuan petugas kesehatan.
"Dulu juga ada yang paling sulit lagi, jadi cincinya itu sudah masuk di daging, cincinya sudah ketutup daging, pelepasan cincin di Puskesmas Sragen, ini tersulit kedua," pungkasnya. (*)