Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengomentari momen saat calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bertanya kepada calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Khususnya, saat momen Cak Imin bertanya kepada Gibran tentang tips dapat proyek besar di Solo.
Itu ditanyakan karena Gibran memiliki program 17 proyek pembangunan prioritas.
Proyek-proyek tersebut, diantaranya, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, pembangun Islamic Center, revitalisasi Solo Technopark, Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, revitalisasi Ngarsapura dan Koridor Gatot Subroto (Gatsu), dan revitalisasi Solo Safari.
Kemudian ada juga, pembangunan Selter Manahan, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi Sri Kayu Gilingan, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Pura Mangkunegaran, serta pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi.
Baca juga: Momen Gibran Heran dengan Cak Imin yang Pengen Bangun 40 Kota Selevel Jakarta: Tapi Tak Setuju IKN
Lalu, pembangunan PLTSa Putri Cempo, revitalisasi Gor Indoor Manahan, penataan kawasan Kumuh Semanggi-Mojo, dan revitalisasi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo).
"Kalau saya (ditanya tips mendapat proyek besar), tadi saya jawab, karena saya anak presiden," kata FX Rudy.
"(Tadi Cak Imin bertanya ke Gibran) tipsnya apa ? karena saya walikota, kebetulan saya anak presiden," tambahnya.
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Solo era pemerintah Kota menggunakan dana APBN sejumlah Kementerian, BUMN, dan sejumlah investor.
Penggunaan dana APBN dalam pembangunan infrastruktur di Solo, diantaranya, revitalisasi Taman Balekambang, pembangunan rel layang Joglo, revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dan revitalisasi Pura Mangkunegaran.
Baca juga: Pengamat Sebut Penampilan Gibran di Luar Ekspektasi, Cak Imin Menarik, Mahfud MD Senior tapi Santai
Kemudian untuk penggunaan dana dari BUMN itu, diantaranya untuk revitalisasi Lokananta.
Untuk dana dari investor, Pemkot Solo mendapatkan semacam corporate social responsibility (CSR).
Misalnya saja, pembangunan Museum of Culture and Technology dan Solo Safari.
Pembangunan Museum of Culture and Technology mendapat investasi dari konglomerat sekaligus pemilik Mayapada, Dato Sri Tahir.