Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo bertemu dengan para simpatisannya di Lapangan Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (26/12/2023).
Dia memaparkan program satu keluarga miskin, satu sarjana.
Dari pantauan TribunSolo.com, Ganjar tiba di lokasi sekira pukul 16.30 WIB.
Dia didamping kader DPC PDIP Sukoharjo, Etik Suryani.
Ganjar yang mengenakan kemeja putih bertuliskan "Sat Set" tiba di lapangan cangkol mengundang masyarakat sekitar berdatangan.
Baca juga: Ganjar Bertemu Simpatisan di Sukoharjo, Dapat Keluhan Soal Sistem Pendidikan Zonasi
Momentum Calon Presiden nomor urut 3 itu juga menjadi rebutan para Simpatisan dan relawan Ganjar-Mahfud untuk berjabat tangan dan berswa Foto.
Dalam acara tersebut ganjar membeberkan program memutus mata rantai kemiskinan struktural, menciptakan SDM unggul serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan lebih merata di seluruh daerah se-Indonesia.
"Setiap kontestasi pemilu ada harapan perbaikan agar kita menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, maka ada satu isu yang selalu jadi perdebatan, kemiskinan," ucap Ganjar di depan ratusan Simpatisan Ganjar-Mahfud, Selasa (26/12/2023).
Mendengar adanya kemiskinan, Pria berambut puti itu menginginkan mereka bisa membangun harapan dengan sekolah lebih tinggi
Ia menjelaskan program saat nanti terpilih di Pemilu 2024, yakni merealisasikan program saru Keluarga Miskin satu Sarjana.
Baca juga: Pemilu 2024, 1.554.322 Lembar Surat Suara DPR RI dan DPRD Provinsi Sudah Tiba di Sragen
"Anggaran 20 persen dari APBN dapat diprioritaskan untuk mengalokasikannya ke pengentasan kemiskinan" paparnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut bonus demografi yang didapat Indonesia tahun 2024 juga menjadi momen yang sangat tepat untuk melaksanakan program tersebut.
Sehingga menjadi investasi pendidikan yang baik menuju Indonesia Emas 2045.
Mantan, Gubernur Jawa Tengah itu bercerita saat menjabat dua periode, dirinya telah melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan dengan banyak program dan kebijakan.