Tercatat dari 2017 lalu hanya dua usaha resto dan kafe, yakni Sate Lawu dan Rahma saja yang beroperasi.
Sementara kini jumlahnya sudah ratusan, termasuk warung makan berkonsep kafe.
Geliat usaha kuliner tak lepas dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Tawangmangu.
Hal ini terkait wisata di Tawangmangu dikenal murah dan terjangkau.
Oleh karena itu, Parmin sepakat tidak memanfaatkan momentum libur Nataru dengan menaikkan harga.
"Mulai akhir pekan lalu diperkirakan puncak keramaian kunjungan wisatawan terjadi pada akhir pekan ini hingga tahun baru 2024," ucap dia.
(*)
Caption:
Sate Lawu Tawangmangu, salah satu objek kuliner yang ada di wilayah wisata Tawangmangu, Karanganyar.