Pemilu 2024

Fahri Hamzah Yakin Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Sebut AMIN & Ganjar-Mahfud Terjebak Sistem

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah, pengkritik Jokowi yang kini balik membela Gibran Rakabuming Raka, Cawapres Prabowo.

TRIBUNSOLO.COM - Fahri Hamzah membeberkan kelemahan rival capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) di Pilpres 2024 yang membuat mereka sulit bersaing.

Adapun yang dimaksud Fahri Hamzah itu adalah Anies Rasyid Baswedan - Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin (AMIN) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menyebut AMIN dan juga Ganjar-Mahfud saat ini bernasib sama.

Baca juga: Strategi Anies-Cak Imin Slepet Kecurangan Pemilu, Siapkan 1.500 Advokat di Tingkat Pusat

Koalisi AMIN dan Ganjar-Mahfud menurutnya tersandera dalam satu sistem.

Fahri Hamzah menjelaskan soal sistem tersebut.

Menurutnya sistem itu sangat tidak mungkin membuat mereka merubah keadaan pada Pilpres 2024 nanti.

Fahri Hamzah menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan bincang-bincang bersama awak media di The Taliwang Heritage and Resto di kawasan Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023) malam.

Baca juga: Respons Kaesang soal Spanduk hingga Yel-yel Solo Bukan Gibran : tapi Mas Gibran Ya Solo

"Mereka tidak sadar kalau sekarang dijebak, karena sejak awal mereka sendiri terlibat ciptakan sistem treshold yang menyebabkan kita kesulitan mencari argumen dari koalisi antara parpol-parpol yang ada," sebut Fahri Hamzah.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu menyebut kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud memiliki andil dalam terciptanya ambang batas pencalonan presiden atau president threshold/PT 20 persen tersebut.

Sementara itu dia dari awal menegaskan sudah mendorong penghapusan PT 20 persen.

Dia mengaku sedari awal sudah menduga pihak lain tidak ada yang berani bersuara, apabila bersinggungan dengan pemimpin saat ini.

Baca juga: Timnas AMIN Optimistis Anies-Muhaimin Melaju Putaran Kedua, Bakal Komunikasi dengan Paslon Lain

"Saya waktu itu sudah berargumen di Mahkamah Konstitusi (MK), saat menjadi saksi dan pengusul penghapusan trahold 20 persen itu."

"Saya sudah menduga juga calon-calon yang akan muncul itu tidak akan beralasan, kecuali apabila calon itu dikaitkan dengan pemerintahan yang sedang memimpin sekarang ini," ujar Fahri Hamzah.

Karena itulah, kata Wakil Ketua DPR Periode 2019-2014, yang relevan apabila treshold-nya 20 persen itu, adalah bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), atau yang melawannya. 

Sedangkan, pasangan nomor urut 01 dan 03 itu kesulitan menempatkan dirinya, karena mereka juga masih ada dalam kabinet.

Halaman
12

Berita Terkini