TRIBUNSOLO.COM - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberikan sarannya untuk capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD agar elektabilitas naik jelang pencoblosan Pilpres 2024.
Adi menilai, Ganjar-Mahfud perlu rajin blusukan menjelang hari H pencoblosan.
Blusukan itu menurutnya jadi cara efektif untuk menaikkan elektabilitas Ganjar-Mahfud dan meraup suara masyarakat Indonesia.
Baca juga: Airlangga Hartarto Beri Sinyal Kuat Presiden Jokowi Dukung Prabowo-Gibran : Sudah Jelas
"Kerja politik sama blusukan. Fokus kerja dekati rakyat, tawarkan solusi kongkret. Itu kunci naikkan elektabilitas,” kata Adi kepada wartawan, Jumat (5/1/2024).
Ganjar-Mahfud telah melakukan kerja-kerja politik yang semakin intensif selama masa kampanye sehingga bisa meningkatkan elektabilitas.
“Tentu karena kerja-kerja politik yang semakin intensif yang dilakukan Ganjar-Mahfud, itu kunci utama, kerja seperti blusukan dan bertemu langsung rakyat efektif meningkatkan elektabilitas,” katanya.
Menurut Adi, kekuatan Ganjar-Mahfud ada pada blusukan,
Bercermin Ganjar yang sejak masih menjabat gubernur Jawa Tengah sudah gemar turun langsung ke rakyat.
Baca juga: Wacana Bansos Ditunda di Tahun Politik, Gibran: Keputusan Bukan di Saya
Ia menilai, kerja politik jangan terpengaruh dengan hasil survei.
“Survei mesti diletakkan dalam konteks mapping politik terkini yang bisa berubah kapan saja. Kerja politik tentu jangan terpengaruh survei karena survei bukan hasil resmi KPU. Hasil resmi KPU tentu hasil rekap manual setelah pencoblosan 14 Februari,” ujarnya.
Dari hasil survei Litbang Kompas yang dilaksanakan pada Desember 2023, tidak ada satu pun pasangan capres-cawapres yang meraih elektabilitas di atas 50 persen.
Survei tersebut menemukan, 39,3 persen responden memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Beredar di Medsos, Soal Bantuan Presiden untuk Menangkan Paslon 02 di Solo, Gibran Membantah
Sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 16,7 persen, dan Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen.
Sementara itu, pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ini +/- 2,65 persen.
(*)