Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani memberikan pesan kepada para kader, simpatisan partai, dan pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD terkait penggunaan knalpot brong dalam masa kampanye Pemilu 2024.
Puan mengatakan semua pihak diharapkan bisa saling menghormati dan menjaga.
"Sama-sama saling menjaga, kemudian membatasi, sehingga bisa terjadi saling menghormati," ujar Puan, Kamis (11/1/2024).
"Kalau kemudian ada yang terganggu, yang menggangu kemudian membatasi diri, kemudian pihak yang terganggu, jangan kemudian emosional melakukan tindakan di luar hal yang harusnya dilakukan," tambahnya.
Puan membuka peluang untuk membuat instruksi partai terkait penggunaan knalpot brong.
Baca juga: Zulhas Tak Terima Prabowo Diberi Nilai 11 dari 100 saat Debat Capres: Punya Etika Orang seperti Itu?
Itu pun akan didasarkan hasil kasus penganiayaan simpatisan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI di Boyolali.
"Sama-sama bisa membatasi diri, sama-sama menghargai semua pihak," ucap dia.
Kasus penganiayaan simpatisan Ganjar-Mahfud terjadi di depan asrama Kompi Yonif 408 Boyolali pada akhir Desember 2023.
Penganiayan yang dilakukan oknum TNI tersebut diduga bermula dari aksi geber-geber knalpot brong yang dilakukan simpatisan tersebut.
Puan meminta Bupati Boyolali, M Said Hidayat untuk mengawal kasus tersebut.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Bawah Prabowo-Gibran, Puan : Itu Merupakan Tantangan PDIP
"Saya minta ke pak bupati, agar proses hukum tetap ditindaklanjuti," kata Puan saat kunjungan kerja ke Boyolali, Kamis (11/1/2024).
Dengan begitu kata Puan, proses hukum kasus tersebut berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Selain ke Bupati, pihaknya juga meminta Ketua DPRD dan Pengurus DPC mengawal kasus ini sampai tuntas.
"Untuk bisa mengawal kasus ini," ucap Puan.