TRIBUNSOLO.COM- Video sekelompok emak-emak berunjuk rasa di depan Polsek Pancur Batu, Kota Medan, viral di media sosial.
Dilihat dari akun instagram @mediagramindo, tampak suasana di Polsek Pancut Batu, ramai pengunjuk rasa.
Baca juga: Viral, Pengurus PDIP Weru Sukoharjo Ancam Bubar, Buntut Keputusan Partai soal DPRD Sukoharjo
Mereka memasak menggunakan kuali besar sambil duduk di jalan raya.
Berdasarkan penjelasan video, emak-emak tersebut beraksi lantaran ada sejumlah warga yang ditangkap polisi hingga mereka pun protes.
"Menurut warga sekitar, demo ini dikarenakan ada penangkapan oleh kepolisian kepada warga kampungnya," tulis narasi video.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Marbun, membenarkan aksi emak-emak tersebut.
Ia mengatakan para massa melakukan aksi tersebut karena ada warga yang ditangkap polisi lantaran menganiaya sopir truk. Aksi tersebut terjadi pada Selasa (5/3/2024) pagi.
Teddy pun meminta masyarakat menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak kepolisian.
"Kami imbau untuk menyerahkan semua proses hukum untuk kita tangani,” ujar Teddy saat ditanya wartawan di Polrestabes Medan, Selasa (5/3/2024), dikutip dari Kompas.Com.
Kronologi Penyebab Terjadinya Demo
Teddy menjelaskan, kasus ini terjadi pada Februari 2024, berawal dari perseteruan antara ormas IPK dengan Pemuda Karya Nasional (PKN).
"Mulanya anaknya Ketua PAC (IPK) ini lewat di depan Jalan Jamin Ginting. Pada saat melewati (jalan itu) ada sekelompok ormas PKN. Saat melewati, ada bahasa seolah-olah di antara salah satu massa PKN, mengolok-olok Ketua (PAC IPK Pancur Batu)," ujar Teddy.
Dari sinilah pertikaian kedua kelompok terjadi.
Selanjutnya sopir truk PT Key-key milik Ketua PKN Pancur Batu, dianiaya. Penyerangan dilakukan dua kali.
Pertama, terjadi pada Jum'at (1/3/2024) dinihari.
Saat itu, truk pengangkut tanah yang dikendarai Ivan Sanchez diberhentikan pelaku di Jalan Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu.
"Para pelaku langsung merusak truk dengan cara melempari menggunakan batu. Kemudian ada juga pelaku yang menembak dengan senapan angin sehingga korban mengalami luka tembak pada bagian samping pelipis kiri," tutur Teddy.
Setelah itu, korban melarikan diri menggunakan truknya. Kemudian pengrusakan truk PT Key-key kedua dilakukan di hari sama, tepatnya pukul 06.00.
Truk yang dikemudikan Simon Tarigan dihentikan di Jalan Jamin Ginting. Selain melempari truk menggunakan batu, mereka menembaki korban dengan senapan.
"Akibatnya korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan. Akibat terkena lemparan batu, truk mengalami kerusakan pecah kaca dan penyok," ujar Teddy.
Selanjutnya kedua korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pancur Batu. Dalam pengembangan penyelidikan, polisi menangkap kelima pelaku, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Viral Nasib Nenek di Ciamis Sukarela Jadi Marbot Masjid : Berangkat Umrah Gratis & Dapat Rp3,3 Juta
Mereka diciduk saat sedang berada di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu. Sejumlah barang bukti turut diamankan dari tangan pelaku.
Teddy menjelaskan, pihaknya kini masih memburu pelaku lainnya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak membeda-bedakan penangkapan satu ormas dengan ormas lainnya.
Bila terbukti bersalah, polisi akan meringkusnya.
"Siapapun pelaku yang berbuat kejahatan apakah dari ormas A ormas B (akan ditangkap), yang pasti (dalam kasus ini) ada korban, ada yang melapor, itu yang kita tangkap," tandasnya.
Teddy mengatakan, para pelaku tersebut adalah DS (50), ketua organisasi masyarakat Ikatan Pemuda Karya (IPK) Pancur Batu, ASG (28), sekretaris IPK Pancur Batu. Serta 3 anggota ormas IPK Pancur Batu, EG (27), BST (24), dan MS (40).
Lalu lintas Medan-Berastagi lumpuh total
Sekitar 100 emak-emak berunjukrasa di depan Polsek Pancur Batu menyebabkan Jalan lintas Medan-Berastagi lumpuh total.
Kanit Lantas Polsek Pancur Batu Iptu Rizal Purba mengatakan, emak-emak ini demo di depan Polsek hingga memblokade jalan.
Apalagi mereka demo sambal memasak makanan di tengah jalan lintas Medan-Berastagi.
"Masih berlangsung demo emak-emak,di depan Polsek Pancur Batu. Bahkan mereka memasak di badan jalan dan kendaraan tidak bisa lewat,"kata Rizal, Selasa (5/3/2024).
Untuk solusinya, Polsek Pancurbatu mengarahkan mobil pribadi dan sepeda motor melewati jalan pintas.
"Untuk mobil kecil, ambulance kita arahkan melalui jalan pintas. Yang tak bisa lewat truk karena jalan ditutup total," katanya.
(Magang TribunSolo.Com/Ilham Dwi Rahman)