Berita Boyolali

Momen Bakdan Sapi, Tradisi Unik dari Mlambong Boyolali, Sapi Diajak Keliling Kampung Lereng Merapi

Penulis: Tri Widodo
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tradisi Bakdan Sapi di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Rabu (17/4/2024)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sapi bagi masyarakat Lereng Merapi adalah salah satu hewan ternak andalan.

Hampir setiap warga, punya sapi, meski hanya satu ekor saja.

Hewan yang oleh orang Jawa disebut jadi "Rojo Koyo" (Raja Kekayaan) itu masih menjadi andalan ekonomi masyarakat.

Saking besarnya peran sapi dalam menopang hidup masyarakat atau hanya sekedar jadi tabungan, warga tak ingin meninggalkan peran sapi.

Salah satu bentuk penghargaan bagi sapi, di momen Lebaran atau Idulfitri, warga mengajak sapi-sapinya berlebaran.

Baca juga: Mobil Mogok Bikin Arus Tol Semarang-Solo di Boyolali Padat Merayap

Iya, warga di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk punya tradisi unik untuk menghormati sapi.

Namanya bakdan Sapi (Lebaran Sapi).

Tradisi ini digelar pada H+7 lebaran.

Seperti namanya, bakdan yang berarti berlebaran, tradisi ini merupakan Lebaran sapi peliharaan warga di kaki gunung Merapi.

Sapi -sapi milik warga dikeluarkan dari kandangnya ke jalan agar bisa bertemu dengan sapi lainnya.

Ratusan sapi itu kemudian diajak keliling kampung secara bersama-sama.

Sebelumnya sebagian sapi juga telah dimandiin dan ada yang dikalungi ketupat.

Baca juga: Kuliner Boyolali : 3 Tempat Makan Soto Terkenal di Karanggede Boyolali, Ada yang Paling Legend

Sapi-sapi lalu dikasih sarapan ketupat.

Warga juga membawa gunungan serta menggelar doa bersama dan kenduri. 

Halaman
12

Berita Terkini