Untuk memeriahkan kegiatan itu, tak lupa musik gamelan reog juga menyertai arak-arakan sapi ini.
Dengan tertib sapi-sapi itu berjalan menyusuri jalan kampung.
Ribuan warga dengan antusias memenuhi kanan kiri jalan untuk menyaksikan arak-arakan sapi ini..
Jaman, tokoh masyarakat, mengatakan ternak sapi perah bagi warga sangat penting untuk menopang kehidupan sehari-hari.
Setiap hari banyak warga yang menggantung hidupnya dari hasil susu sapi yang diperah.
Makanya, warga memberikan perlakuan spesial saat syawalan ini.
Sapi-sapi dimanjakan untuk diberikan makanan ketupat kemudian dimandikan dan diarak keliling kampung.
Dia menyebut tradisi tersebut hanya melestarikan dari nenek moyang, setiap Syawalan atau Lebaran Ketupat selalu mengeluarkan seluruh ternaknya baik sapi maupun kambing dari kandangnya untuk diarak keliling kampung.
Sebelum itu, hewan ternak terlebih dulu diberikan makanan ketupat dan kemudian dioleskan atau diberikan minyak wangi sehingga baunya juga harum.
Tradisi ini sebagai wujud syukur kepada yang maha kuasa atas nikmat yang telah diberikan
“Karena melalui ternak ini warga mendapat kehidupan kesejahteraan bagi keluarga,” tambahnya.
(*)