Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Rembug Pembangunan di Gedung Ketoprak Taman Balekambang, Kamis (30/5/2024).
Salah satu yang menjadi prioritas yakni penanganan kemiskinan.
Sejumlah kabupaten di Solo Raya memiliki angka kemiskinan cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dari provinsi hingga nasional.
Angka kemiskinan Jawa Tengah berada di angka 10,77 persen.
Sementara angka kemiskinan nasional sebesar 9,36 persen.
Baca juga: Duo Bapak Pencuri Lampu Jalan di Solo Jateng, Modal Linggis Mini, Dijual Rp 125 Ribu per Tiang
Berikut Kabupaten/Kota di Solo Raya yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi :
- Sragen (12,87 persen);
- Klaten (12,28 persen); dan
- Wonogiri (10,94 persen).
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wonogiri lebih rendah dari provinsi dan nasional, yakni 71,97.
“Anggaran kami tingkatkan untuk menangani kemiskinan. Kami maksimalkan dengan menambah anggaran untuk masalah kemiskinan ekstrem. Dapat kita lakukan dengan meningkatkan RTLH, penanganan stunting,” ungkap Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Selain itu, untuk menekan angka kemiskinan pihaknya perlu mengintervensi angka pengangguran.
Ia akan mendorong pengembangan pendidikan vokasional untuk mengatasi hal ini.
Baca juga: Respons Walkot Solo Jateng Gibran Soal Putusan MA Terkait Umur Kandidat Pilkada: Terbuka untuk Semua
“Hari ini kita perlu mempersiapkan anak muda kita SMK bisa langsung. Yang lain kita masukkan BLK. Salah satu pendidikan vokasi bagaimana kita meningkatkan skill siap pakai seandainya perusahaan membutuhkan," jelas dia.
"Kita juga mengajak dengan keterbatasan dana pengusaha bisa membantu dari dana CSR,” tambahnya.
Pihaknya menggelar Rembug Pembangunan untuk menyeleksi mana saja program yang layak didanai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah.
Dari usulan Rp 51 triliun tentu saja tidak semua bisa diakomodir.
“Akan kami kaji dengan tim di provinsi. Nanti bersama-sama dengan DPRD. Tentunya tidak semua usulan dapat kita akomodir. Karena keterbatasan anggaran. Anggaran kita kan tidak sebanyak itu,” jelasnya.
Untuk Kabupaten/Kota di Solo Raya pun telah mengusulkan sejumlah program prioritas.
Total untuk Subosukowonosraten sebanyak Rp 376,3 miliar.
“Usulan lebih banyak masalah infrastruktur masalah pasar, jembatan. Sehingga dalam hal ini kami pun melihat menyeleksi. Tidak semua kita akomodir. Mana yang kepentingan masyarakat itu yang kita utamakan,” terangnya.
(*)