Laporan Wartawan TribunSolo.comSeptiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebulan terakhir, partai politik di Kabupaten Sragen beramai-ramai membuka pendaftaran penjaringan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sragen untuk Pilkada 2024.
Parpol itu adalah DPC Partai Demokrat Sragen, DPC PDIP Sragen, DPC Partai Gerindra Sragen, DPC PKB Sragen, dan yang terbaru DPD PKS Sragen.
Sejumlah tokoh baik tokoh di Sragen hingga tingkat nasional sudah mulai mendaftar proses penjaringan calon kepala daerah di partai politik tersebut.
Bahkan, kini Partai Demokrat Sragen dan PDIP Sragen sudah menutup pendaftaran.
Berbeda dengan partai lainnya, DPD II Partai Golkar Sragen tidak membuka pendaftaran penjaringan Bacabup dan Bacawabup Sragen.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi.
"Kalau Golkar tidak membuka pendaftaran, saya mendengar partai lain, Gerindra, PKS itu membuka pendaftaran, kita tidak membuka pendaftaran untuk menghadapi Pilkada," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Demokrat Sragen Jateng Tutup Penjaringan Bakal Cabup-Cawabup, Ini 7 Tokoh yang Ikut Mendaftar
Menurut Bayu, saat ini Partai Golkar sedang diincar partai lainnya, karena menjadi pemenang kedua Pileg Sragen 2024 yang berhasil merebut 7 kursi, dimana perolehannya tepat dibawah PDIP dan mengungguli partai politik yang lain.
Meski begitu, Bayu menuturkan Partai Golkar tidak menutup diri bagi partai lainnya untuk menjalin komunikasi.
Salah satunya Partai Golkar akan menerima kunjungan dari pengurus DPD PKS Sragen pada pekan depan.
Sementara itu, ramai kabar sosok yang mendaftar penjaringan di beberapa partai politik membuat pendukung Bayu bertanya-tanya, kapan ia akan ikut mendaftar.
Menurut Bayu, apa yang terjadi saat ini, menimbulkan kekeliruan persepsi di tengah masyarakat.
Pasalnya, pendaftaran resmi calon Bupati Sragen hanya lewat KPU, bukan lewat partai politik.
"Yang mendaftar sekarang ini sudah dianggap Bacabup, karena Golkar tidak mendaftar, sehingga banyak yang tanya, kok Bayu tidak daftar-daftar," jelasnya.
"Masyarakat salah mengartikan itu, karena mendaftar yang resmi itu ke KPU, saya ketua partai mau mendaftar kemana, beberapa tokoh mendaftar, karena mereka bukan orang partai," pungkasnya.
(*)