Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek menilai penanganan stunting gagap.
Hal itu disampaikan pada acara rembuk stunting di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (26/6/2024).
Bukan tanpa alasan ia mengatakan itu, pasalnya monitoring sistem yang digunakan dalam menangani stunting berubah-ubah.
Sehingga menimbulkan kebingungan.
"Kegagapan bisa dilihat dari beberapa monitoring sistem yang digunakan," kata dia ditemui usai acara.
Baca juga: Cara Isi Liburan ala Pelajar Wonogiri Jateng, Ikut Jambore Remaja di Giriwoyo
Ada pun sistem yang dimaksud adalah Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Menurutnya, sistem itu semuanya pernah digunakan sehingga berganti-ganti.
Hal itu, kata dia, bisa menimbulkan masalah karena setiap beberapa waktu berganti sistem yang digunakan.
"Konsisten dong. Misal e-PPGBM dievaluasi Kemenkes, ada 60 wilayah yang belum input," kata Jekek.
"Yang diintervensi yang belum itu, jangan sistemnya yang diganti," tambahnya.
Kerancuan akibat sistem berganti itu, dicontohkannya terjadi di Wonogiri.
Jika dengan sistem e-PPGBM, angkat stunting di Wonogiri saat ini 10 persen.
Baca juga: 31 Hari Tidak Ada Hujan, Wonogiri Jateng Berstatus Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis BMKG
Sementara bila menggunakan SSGI, ada kenaikan 5-8 persen.
Kemudian jika menggunkan SKI, naik menjadi 19 persen.