Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Sebanyak lima bakal calon rektor UNS periode 2024-2029 telah ditetapkan Majelis Wali amanat (MWA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melalui rapat pleno MWA pada Selasa (25/6/2024) .
Penetapan yang dilakukan MWA UNS tersebut berdasarkan penyerahan laporan hasil penjaringan bakal calon rektor Panitia Pemilihan Rektor (PPR) sejak membuka pendaftaran pada tanggal 2-28 Mei 2024 lalu.
Dalam penjaringan bakal calon rektor UNS yang dilakukan PPR, setidaknya ada 6 pendaftar yang telah resmi mendaftarkan diri untuk menjadi bakal calon orang nomor satu di UNS tersebut.
Baca juga: Daftar 5 Sosok yang Menjadi Bakal Calon Rektor UNS Solo Jateng, Ada yang Jabat Deputi Kemenko PMK
Ketua MWA UNS, Muliaman Darmansyah Hadad menjelaskan pada pendaftaran penjaringan bakal calon rektor PPR tidak memperpanjang masa pendaftaran lantaran jumlah pendaftar sudah memenuhi jumlah minimal seperti yang tercantum dalam Pasal 13 ayat (2) Peraturan MWA Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor dan Pasal 13 ayat (2) Peraturan MWA Nomor 4 tahun 2024 tentang Tata Tertib Pemilihan Rektor Masa Jabatan 2024-2029,
Setelah menutup pendaftaran penjaringan, PPR langsung melakukan verifikasi keabsahan dokumen administrasi persyaratan Bakal Calon Rektor secara faktual.
Dari seleksi administrasi tersebut, Ketua MWA UNS, Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, setidaknya ada kelima Bakal Calon Rektor.
Berikut masing-masing profilnya:
1. Prof. Dr. Ir. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T. (Fakultas Teknik UNS);
Cucuk Nur Rosyidi merupakan Guru Besar Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Dia lulus S1 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1996, kemudian jenjang pendidikan S2 dan S3 dilanjutkan di Institut Teknologi Bandung.
Minat penelitiannya meliputi pemodelan keputusan membuat atau membeli, desain dan pengembangan produk, dan rekayasa kualitas.
Saat ini Cucuk menjabat sebagai ketua kelompok penelitian yaitu Center of Research in Manufacturing Systems (CRiMS) yang fokus pada beberapa isu.
Antara lain isu desain dan optimalisasi produksi termasuk keputusan membuat atau membeli, peningkatan kualitas, dan manajemen inventaris.
2. Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si., M.Si. (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS);
Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si., M.Si.adalah Guru Besar ke-delapan belas Fakultas MIPA yang lahir di Klaten pada tahun 1975.
Gelar Profesornya diperoleh pada tahun 2021 yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 2021.
Fitria Rahmawati beberapa tahun lalu masuk dalam daftar 29 ilmuwan internasional yang menjadi Mentor Peneliti Muda Indonesia.
Para ilmuwan ini mengikuti program Science Leadership Collaborative (SLC) hasil kerja sama dengan beberapa media, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, dan UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences.
3. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. (Fakultas Kedokteran UNS);
Hartono adalah Guru Besar dari Fakultas Kedokteran UNS.
Dia juga menjabat Direktur Rumah Sakit UNS sejak 2019.
Pria berusia 57 tahun ini juga pernah meraih penghargaan sebagai Dosen Berprestasi Tingkat Universitas dari UNS pada 2014.
4. Prof. Dr. E. Muhtar, S.Pd., M.Si., CFrA. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS);
Melansir situs resmi UNS, Prof. Muhtar adalah guru besar ke-76 FKIP dan ke-288 UNS.
Ia guru besar ke-75 pada FKIP dan ke-286 UNS.
Muhtar dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik dengan pidato inaugurasi berjudul “Tata Kelola dan Akuntabilitas Daerah: Kunci Menuju Pemerataan Pembangunan Berkelanjutan”.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan 3 poin materi.
Tiga pin itu adalah kebijakan, capaian, dan permasalahan landscape pembangunan di Indonesia sejak otonomi daerah, kualitas pengelolaan keuangan, pengawasan, dan faktor kepala daerah dalam tata kelola dan akuntabilitas daerah, serta kontribusi dunia pendidikan dalam tata kelola dan akuntabilitas daerah.
5. Prof. Warsito, S.Si., DEA., Ph.D. (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung – Deputi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan).
Prof. Warsito adalah seorang akademisi dengan segudang prestasi.
Melansir laman Kemenko PMK, pria kelahiran Nganjuk, 12 Februari 1971, ini punya segudang pengalaman di lingkup pendidikan selama hampir 20 tahun.
Dirinya pernah menjabat sebagai Dekan FMIPA di Universitas Lampung (Unila) pada 2016-2019, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Lampung pada 2015-2019, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris pada 2019-2022, hingga Ketua Perhimpunan Masyarakat Islam Indonesia Prancis (PERMIIP).
Warsito juga pernah mendapat anugerah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen pada Oktober 2013 yaitu Profesor Bidang Fisika Instrumentasi pada usia 42 tahun.
Dan memperoleh pangkat tertinggi sebagai PNS yakni Pembina Utama golonga ruang IV-e di usia 49 tahun pada 2020.
Dia juga dilantik sebagai Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Modernisasi Beragama Kemenko PMK pada Desember 2022 lalu.
(*)