Mereka bertemu dengan kebo bule yang bisa berbicara.
Ia memberitahu bila dirinya adalah pengawal Kyai Slamet.
Kebo bule itu kemudian bersedia mengikuti PB II.
Tombak pusaka itu turut diambil PB II.
Kebo bule menjadi hewan kesayangan PB II.
Terlebih ada keiistimewaan dalam kebo bule, yakni bisa menyembukan penyakit.
Selain itu, kebo bule juga bisa memberikan petunjuk dan nasihat kepada Paku Buwono II dalam menghadapi masalah-masalah kerajaan.
Kebo bule memiliki salah satu kisah heroik.
Itu terjadi saat pertempuran melawan Belanda di Grobogan pada 1743.
Kebo bule itu berhasil menumpas banyak tentara Belanda dan melindungi PB II.
Namun itu juga berdampak kebo bule mendapat luka parah akibat tembakan meriam.
Kebo bule memerintahkan kepada PB II untuk kembali.
PB II berhadap kebo bule itu bisa kembali namun itu tidak pernah terjadi.
Baca juga: Kirab 1 Suro Keraton Solo Jawa Tengah dan Pura Mangkunegaran, Dijaga Hampir Seribu Personel
Raja Keraton Solo itu memerintahkan untuk mencari kebo-kebo bule lain untuk menjadi pengganti.
Kebo-kebo bule itu kemudian dibawa ke Keraton Solo.