Setelah sebelumnya membahas makanan, kali ini yang sering membuat rindu adalah minuman khasnya.
Warga Solo sudah sangat familier dengan minuman bernama es kapal. Nama dari sajian ini berasal dari bentuk gerobak penjualnya yang berbentuk seperti kapal.
Es kapal terbuat dari santan, sirup cokelat, dan es parut. Sirup cokelat terbuat dari gula jawa dan biasanya dibuat sendiri oleh penjual es kapal.
Minuman menyegarkan ini disajikan bersama dengan roti tawar. Akan sangat nikmat meminum es kapal khas Solo ini di siang hari saat cuaca sedang terik.
4. Tahok
Jika es kapal pas dinikmati di siang hari, tahok cocok menemani suasana malam yang dingin.
Tahok dulunya hanya dikonsumsi oleh masyarakat Tionghoa yang tinggal di Jawa. Seiring berjalannya waktu, kuliner ini banyak dinikmati oleh masyarakat luas.
Tahok berasal dari Bahasa Tionghoa yaitu tahoa. Tahoa terdiri dari dua kata yaitu tao atau teu yang berarti kacang kedelai, dan hoa atau hu yang artinya lumat.
Singkatnya, tahoa atau tahok adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang dilumatkan.
Minuman khas Solo ini sekilas mirip dengan tahu namun lebih lembut. Tahok dihidangkan dengan kuah jahe hangat yang pas dinikmati saat hujan atau malam hari.
Baca juga: 5 Rekomendasi Bubur Ayam yang Enak di Solo Raya, Cocok untuk Menu Sarapan di Akhir Pekan
5. Brambang asem
Makanan khas kota Solo selanjutnya adalah daun ubi jalar rebus yang disajikan dengan sambal brambang asem
Seperti namanya, brambang asem terbuat dari brambang atau bawang merah yang dicampur beberapa bumbu seperti gula, cabai, dan asam.
Kuliner khas Solo ini biasa disajikan bersama dengan tempe gembus bacem. Tempe jenis ini berbeda dengan tempe biasa, tempe gembus terbuat dari ampas tahu.