Terkait Wisnu, lanjutnya karena belum memiliki KTA maka akan dilakukan pembinaan dan kaderisasi.
Hal itu untuk mengubah etika dan moral.
"Atas kejadian yang viral di Kabupaten Semarang kami memohon maaf sebesar-besarnya karena terjadi perselisihan dan salah paham yang terjadi Kabupaten Semarang," imbuhnya.
Windu menegaskan mengenai video viral itu bukan bagian dari Pemuda Pancasila. Video itu merupakan masalah internal dari pria melakukan aksi koboi.
"Jadi tidak ada kaitannya dengan Pemuda Pancasila. Itu masalah individu," tandasnya.
(*)