Warga Desa Mertan dari berbagai kalangan turut serta dalam prosesi ini untuk mengganti kain (slambu) di makam Ki Ageng Balak.
Pulung Langse tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga sebagai wujud kebersamaan dan kekompakan warga desa.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sukoharjo Setyo Aji Nugroho menjelaskan, hari ini warga Desa Mertan mengadakan upacara adat yakni Pulung Langse.
"Dimana upacara Pulung Langse sudah menjadi tradisi di makam ki ageng Balak yang berada di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo," kata Aji, Minggu (4/8/2024).
Selain itu, Aji juga mengatakan acara ritual pulung Langse ini difasilitasi pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
"Kedepannya, tentu ini sebagai budaya yang harus di lestarikan, bangsa yang besar tidak melupakan kebudayaannya," tuturnya.
Aji juga menjelaskan Pulung langse ini acara ritual penggantian Slambu (Kain) yang berada di makam Ki Ageng Balak.
"Setiap tahun dilaksanakan upacara ritual dan penggantian kain, adat ini kedepannya tetap dijalankan sebagai bentuk memperkenalkan budaya," lanjutnya.
Kemudian untuk slambu (kain) yang sudah tidak terpakai dibagikan oleh para ziarah yang datang dan ikut serta ritual.
Aji menambahkan, Makam ki Ageng Balakan ini juga salah satu lokasi wisata religi bagi orang yang mempercayainya. (*)