Omah Rojolele sebagai living museum merupakan pewujudan konsep museum yang melibatkan aktivitas masyarakat dengan tradisi yang masih hidup dan mendukung upaya pelestarian serta informasi sebuah wilayah, dalam hal ini Delanggu.
Ragam kesenian, budaya agraris, wayang dan pakeliran yang adiluhung serta lestari menjadi modal budaya sekaligus modal sosial yang mengeratkan keseharian masyarakat.
"Melalui gelaran Desa Ramah Budaya di Delanggu, para mahasiswa yang melaksanakan kegiatan PPK. Ormawa berkesempatan belajar langsung, mengenai internalisasi budaya dalam keseharian masyarakat Delanggu," ujar Rustamaji.
(*)