Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANNYAR - Tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar Ilyas Akbar Almadani resmi dibentuk Jumat (6/9/2024) malam.
Dalam susunan pengurus, ketua dan pembina tim pemenangan diisi mayoritas mantan birokrat di Kabupaten Karanganyar.
Baca juga: Tim Pemenangan Ilyas dan Tri Haryadi di Pilkada Karanganyar Jateng Terbentuk, Ini Sosok Ketuanya
Sebagai informasi, ketua tim pemenangan Ilyas-Tri Haryadi dipegang oleh Cucuk Heru Kusumo.
Diketahui, Cucuk Heru Kusumo merupakan mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar dan mantan Direktur RSUD Karangannyar.
Sedangkan para pembina tim pemenangan Ilyas-Tri Haryadi juga diisi oleh mantan birokrat di Kabupaten Karanganyar seperti Siti Maesaroh yang merupakan kepada Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertan PP) Karangannyar, Edy Yusworo yang merupakan mantan Kepala Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karanganyar, dan lain-lain.
Sementara untuk pimpinan parpol pengusung Ilyas-Tri mengisi di wakil ketua tim pemenangan Ilyas-Tri di Pilkada Karanganyar.
Melihat hal tersebut, pengamat kebijakan publik Universitas Slamet Riyadi, Farco Siswiyanto Raharjo mengatakan penunjukan mantan birokrat sebagai ketua tim pemenangan dirasa mampu melakukan komunikasi yang baik kepada publik.
"Saya melihat penunjukan tim ketua tim pemenangan relawan memang tidak harus dari unsur parpol, tetapi dari unsur yang dirasa mampu melakukan komunikasi yang baik kepada publik," kata Farco, Sabtu (7/9/2024).
Baca juga: PPP Karanganyar Jateng Nyatakan Dukung Ilyas Akbar-Tri Haryadi, Alasannya Terkait dengan Sosok Ini
Farco menyebutkan pemilihan kalangan birokrat atau profesional sebagai ketua tim pemenangan bisa dipandang perjalanannya telah panjang di birokrasi sehingga memahami teritorial yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Pasalnya, ia menilai mereka pasti memilih parameter yang ditentukan oleh tim internal calon siapa ketua tim pemenangan.
"Mulai dinas sampai kepala dinas, mungkin ada parameter khusus yang disertakan mas Ilyas dalam menentukan ketua kemenangan dari Mantan Birokrat atau kalangan Profesional," ucap dia.
Ia mengatakan, birokrat, TNI maupun Polri memiliki hak politik pasca purna tugasnya, termasuk politik praktis.
Namun yang perlu diperhatikan yaitu aspek etik, terutama untuk pengawas Pemilu bagaimana mantan-mantan birokrat yang menjadi tim paslon tidak melakukan black campaign, termasuk tidak mengintervensi birokrat aktif.
"Di dalam tim pemenangan paslon, tidak hanya komposisi birokrat saja, terdapat juga akademisi, parpol, politisi legislatif yang bersama-sama menyukseskan Pilkada Karanganyar 2024," ujar dia.
(*)