TRIBUNSOLO.COM, DEMAK - Tren es moni atau miras oplosan di Demak, Jawa Tengah, menimbulkan keresahan.
Diketahui, es moni adalah miras yang dikemas dalam kemasan gelas cup dan belakangan banyak dikonsumsi anak muda.
Plt Kasatpol PP Demak, Agus Sukiyono mengungkapkan peredaran es moni di wilayahnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Flyover Manahan di Solo Jateng, Pengemudi Civic Ternyata Di Bawah Pengaruh Miras
Dalam razia pekan ini berhasil menyita satu mesin pres dan puluhan botol arak tradisional dan minuman keras (miras) lainnya.
"Kecamatan Demak Kota, mesin pres 1 barang, total 32 botol miras dari beberapa kecamatan," ujarnya kepada Kompas.com, melalui telepon, Rabu (11/9/2024).
Es moni terbuat dari bahan dasar arak tradisional dicampur susu dan minuman suplemen sachet pabrikan.
Kemasannya menyerupai es teh jumbo dan dijual dengan harga Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per cup.
Meski masih ditemui penjual "es moni" di Demak, dia mengklaim peredaran "es moni" kini sudah menurun dibanding sebelumnya.
Baca juga: Efek Dahsyat Miras Campur Parfum yang Tewaskan 3 Orang di Magelang : Korban Minta Mandi karena Panas
"Semakin hilang, sebab yang ketahuan buka, kita sita barangnya dan kita tutup warungnya. Kalau melanggar kita tindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku," ungkapnya.
Melansir Kompas.com, "es moni" kini menjadi modus baru penjualan miras oplosan ramai di Demak.
"Es moni" cukup digandrungi para pemuda karena dianggap menyegarkan dan dihargai murah.
"Banyak minuman berenergi, terus suplemen banyak jenisnya, ada yang dari produk-produk tertentu, ketika dikasih es kan sudah segar, ketika dikasih itu (miras) mungkin lebih segar," paparnya.
"Rata-rata mereka yang tertarik anak muda, karena minumannya murah," sambung dia.
(*)