Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Satlantas Polres Sragen baru saja melakukan analisis dan evaluasi mengenai kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Sragen.
Dan hasil terbaru, selain area black spot, ada 11 titik lainnya yang menjadi lokasi rawan terjadi kecelakaan.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasat Lantas Polres Sragen, AKP I Putu Asti Hermawan Santosa mengatakan, temuan itu didasarkan pada hasil evaluasi kejadian kecelakaan di Bulan September 2024.
"Titik rawan tejadi kecelakaan, yakni di jalan lingkar, ada beberapa titik lagi seperti Gemolong itu di titik perlintasan (Kereta Api), disana sempat ada kecelakaan di perlintasan, di sebelum perlintasan juga ada, di Gemolong ada 2 titik," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (29/10/2024).
"Kemudian di daerah Jalan Lingkar, di kota ada 3 titik, dan di beberapa kecamatan saya data itu ada 6 (Plupuh, Sumberlawang, Gondang) titik yang akan kita sambangi, itu termasuk titik yang fatalitas kecelakaan," jelasnya.
Baca juga: Emas Wonoboyo Jadi Koleksi di Museum Daerah Klaten Jateng, Berasal dari Era Mataram Kuno
Sementara itu, menurutnya jumlah kejadian kecelakaan di Kabupaten Sragen terbilang tinggi.
"Dari data, kami sampaikan memang (tingkat kecelakaan di Sragen) termasuk tinggi, Solo Raya dari 7 Polres, 5 Polres itu tergolong kecelakaan lalu lintas yang tinggi, kalau di hitung dari data statistik Polda," jelasnya.
Sementara itu, area yang menjadi titik black spot di Kabupaten Sragen adalah ruas jalan di Sambungmacan, mulai dari Tunjungan-Banaran.
AKP I Putu menambahkan salah satu upaya untuk menekan angka kecelakaan adalah dengan memasang rambu-rambu peringatan di 11 titik rawan terjadi kecelakaan tersebut.
Rambu yang dipasang disesuaikan dengan jenis kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi disana.
"Otomatis dengan kami pasang ini, setidaknya si pengemudi ataupun pengendara yang melintasi jalur ini, sempat membaca banner tersebut, kebetulan kami tulis dengan mudah dan sangat dimengerti," ujarnya.
"Sehingga langsung seketika tergambar di pikiran mereka saat berkendara, oh ini kita harus bagaimana di titik ini," pungkasnya. (*)