Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Masyarakat Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri harus memutar apabila ingin menuju Dusun Bolak ke Dusun Pengkol (Kenteng), atau sebaliknya.
Hal itu dampak dari jembatan gantung di dua Dusun tersebut terputus.
Hujan deras dengan intensitas waktu yang lama terjadi pada Minggu (15/12/2024) kemarin.
Akibatnya, air sungai Keduang di Kecamatan Sidoharjo meningkat dan aliran sungai jadi deras.
Dengan dampak itu, masyarakat yang biasanya lewat jembatan gantung tersebut, termasuk anak sekolah terpaksa putar jalan dengan waktu tempuh 10 hingga 15 menit.
Baca juga: Arus Sungai Jadi Deras karena Hujan, Jembatan Gantung Penghubung Dua Desa di Wonogiri Terputus
Biasanya, masyarakat melewati jembatan gantung dengan panjang 90 meter itu hanya menempuh 5 menit.
Camat Sidoharjo, Sarosa, mengatakan jembatan gantung itu biasanya digunakan oleh masyarakat desa untuk menyebrang.
"Jembatan gantung ini jalur alternatif dari Dusun Bolak ke Dusun Pengkol (Kenteng), atau sebaliknya. Hanya bisa dilewati pejalan kaki, satu sepeda onthel atau satu sepeda motor saja," ujarnya, Senin (16/12/2024).
Lebih lanjut, hujan deras dengan durasi panjang mulai mengguyur wilayah tersebut sekitar pukul 15.00 WIB.
"Intensitas hujan yang sangat tinggi menyebabkan debit air Sungai Keduang meningkat. Hingga pukul 19.35 WIB, aliran air belum menurun, bahkan semakin deras," kata Sarosa.
Sementara itu, Atas insiden tersebut kata Sarosa kerugian mencapai kurang lebih Rp 150 Juta.
"Untuk kelanjutan ini, nanti kami melaporkan ke Pemerintah Daerah Wonogiri, untuk dilakukan tindak lanjut. Apakah akan dibangunkan kembali atau tidak," tandasnya. (*)