TRIBUNSOLO.COM - Sebanyak 562 warga Kabupaten Sukoharjo terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang periode Januari hingga Desember 2024.
Dari jumlah tersebut, 9 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu membeberkan 15 warga tercatat terpapar DBD di awal tahun 2025.
"Awal tahun 2025 ini, di masing-masing kecamatan secara total di Kabupaten Sukoharjo ada 15 kasus DBD dengan satu kematian," terangnya kepada TribunSolo.com, Selasa (28/1/2025).
Cara untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) adalah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Langkah PSN ini biasa disebut dengan 3M Plus :
- Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, drum, kendi, dan toren air
- Menutup tempat-tempat penampungan air
- Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD
Selain 3M diatas, adapun Plus di sini langkah-langkah yang dimaksud antara lain :
- Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
- Memelihara atau menaruh ikan di penampungan air untuk memakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah hingga menggunakan kelambu saat tidur
- Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
- Menanam tanaman yang dapat menangkal atau mengusir nyamuk
- Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
Lantas apa sebenarnya penyakit DBD itu?
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
DBD bisa menyebabkan kematian, sehingga harus diwaspadai. Gejala DBD yang utama adalah demam dan perdarahan.
Adapun demam berdarah secara umum merupakan penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Orang yang terinfeksi demam berdarah ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih besar terserang penyakit parah.
Nyamuk penyebab demam berdarah biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari.
Nyamuk ini biasanya hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan.
Gejalanya adalah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.
Penanganan berupa dengan cairan dan pereda nyeri. Kasus yang parah harus dirawat inap.
Jutaan kasus terjadinya infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.
DBD paling sering terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika.
Penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah.
Lalu, Demam Dengue (Dengue Fever) yang tidak membuat pembuluh darah bocor.
Gejala Demam Berdarah Dengue
Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala DBD, Ketika gejala benar-benar terjadi, ini sering dikira sebagai penyakit lain, seperti flu.
Biasanya gejala DBD akan muncul mulai empat sampai 10 hari setelah mendapat gigitan nyamuk.
Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.
Selain itu, beberapa gejala demam berdarah lainnya, antara lain:
1. Sakit kepala.
2. Demam naik turun yang terjadi 2-7 hari.
3. Nyeri otot, tulang atau sendi.
4. Mual dan muntah.
5. Sakit di belakang mata
6. Kelenjar bengkak.
7. Muncul bintik merah
Baca juga: Ancaman DBD di Musim Penghujan Sasar Sukoharjo, Sudah Ada yang Meninggal, Kenali Gejalanya!
Fase Demam Berdarah
1. Fase 1 Demam Tinggi
Demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari disertai dengan nyeri pada tubuh.
2. Fase 2 periode kritis
Pada fase ini, suhu pada tubuh dapat turun di bawah 38 derajat celcius.
Namun Sebenarnya dapat terjadi pendarahan dan kebocoran plasma darah.
3. Fase 3 pemulihan
Saat masa recovery DBD, cairan yang keluar dari pembuluh darah dapat masuk kembali ke pembuluh darah.