Kelangkaan Beras SPHP di Solo

Sudah Dua Pekan, Beras SPHP Hilang dari Pasaran di Kota Solo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah anggota Komisi IV DPR RI melakukan sidak di Pasar Gede, Rabu (19/2/2025).

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengungkapkan  beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kosong di pasar ini.

“Komisi IV DPR RI meninjau Pasar Gede Solo. Kita melihat SPHP langka. Di Pasar Gede kosong,” tuturnya.

Ia pun meminta Bulog untuk meningkatkan pasokan di pasaran.

Dengan demikian tidak mengalami kelangkaan seperti saat ini.

“Kalau kita lihat SPHP kosong karena tidak ada. Tapi beras lain ada. Saya kira pada bulog lebih ditingkatkan karena itu banyak diminati masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula santan kemasan yang juga sulit ditemukan di pasaran.

Lalu daging ayam juga mulai merangkak naik.

“Ada keluhan tentang menghilangnya santan kemasan. Daging ayam berkisar di angka Rp 32 ribu,” jelasnya.

BERAS SPHP LANGKA : Potret Pasar Gede Solo, difoto Kamis (12/1/2023). Sudah dua minggu sejak awal Februari 2025 beras SPHP hilang dari pasaran. Ini pertama kalinya stok beras SPHP bisa hilang menjelang ramadhan (Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin)

Seperti telah diketahui, saat ini daya beli masyarakat terus merosot.

Para pedagang pun mengeluhkan dagangan mereka yang sepi pembeli.

“Yang dikeluhkan mereka turunnya daya beli masyarakat sehari tidak habis dagangannya. Demikian juga daging sekarang bisa menjual 25 kg padahal dulunya bisa potong sapi sendiri. Harga per kg 120-140 tergantung kandungan lemak,” tuturnya.

Menurutnya pemerintah perlu melakukan kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Dengan begitu perekonomian bisa membaik.

“Saya kira kita berharap agar antisipasi menjelang ramadhan dan lebaran diantisipasi sebaik-baiknya. Mestinya harus ditumbuhkan daya beli masyarakat,” jelasnya.

Baca juga: Kabar Gembira Warga Solo : Bansos Pemerintah Bakal Cair Februari 2025, Ada Beras hingga Uang Tunai

Salah satu pedagang Bagus Setyo Nugroho mengaku sudah dua minggu ini beras SPHP hilang dari pasaran. 

Ini pertama kalinya stok beras SPHP bisa hilang menjelang ramadhan.

“Sudah dua minggu beras SPHP. Dari sananya dibilang libur dulu nggak tahu stoknya. Kalau tahun kemarin ada,” tuturnya.

Padahal, banyak masyarakat mengandalkan beras subsidi ini. Beras ini dijual sekitar Rp 60 ribu per pack isi 5 kg.

“Banyak dicari. Harganya Rp 60 ribu. Kalau HET Rp 62.500. Sekarang yang ada lokal C4 Super (Rp 16 ribu per kg), Mentik Wangi (Rp 17-18 ribu per kg ), Rojolele (Rp 19 ribu per kg),” jelasnya.

(*)

 

Berita Terkini