Sejarah Kuliner Legendaris

Sejarah Kue Semprit, Kue Kering Lebaran yang Populer di Solo, Diciptakan oleh Koki Jerman

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KULINER LEGENDARIS - Ilustrasi kue semprit, foto diunduh di Solo pada Jumat (28/3/2025). Beginilah sejarah kue semprit, kue kering legendaris saat Lebaran.

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tradisi Lebaran di Solo maupun di Indonesia, identik dengan suguhan aneka kue kering.

Salah satu kue kering yang cukup populer saat perayaan Lebaran di Solo adalah kue semprit.

Selain nastar, kastangel, dan putri salju, kue semprit menjadi favorit banyak orang karena rasa dan penampilannya yang menarik.

Baca juga: Sejarah Kue Semprong, Cemilan Legendaris Warga Solo saat Lebaran, Ternyata Aslinya dari Portugis

Asal Usul Kue Semprit

Kue semprit ternyata memiliki sejarah yang cukup menarik.

Dilansir dari Redbookmag.com, kue ini berasal dari Jerman dan dikenal dengan nama Spritzgeback atau Spritz Cookies.

Nama "spritz" sendiri berasal dari kata "spritzen" yang berarti "menyemprotkan", merujuk pada cara pembuatan adonan kue yang disemprotkan melalui spuit kue.

Kue semprit pertama kali tercipta bukan karena perencanaan yang matang, melainkan karena sebuah ketidaksengajaan.

Baca juga: Sejarah Brambang Asem, Kuliner Khas Solo yang Punya Cita Rasa Khas Menggugah Selera

Seorang koki Jerman yang awalnya berniat membuat kue ulang tahun, mencoba memanggang sedikit adonan sebelum mengolah seluruhnya.

Hasilnya, terciptalah kue kering yang renyah dan tahan lama, yang kemudian berkembang menjadi salah satu camilan favorit.

Kue Semprit di Indonesia

Di Indonesia, kue semprit telah menjadi bagian dari tradisi saat perayaan Idul Fitri.

Kue ini wajib ada di meja makan, menemani hidangan lainnya seperti nastar dan kastangel.

Kue semprit versi Indonesia biasanya memiliki bentuk bulat dengan lekukan menyerupai bunga.

 Untuk mempercantik tampilan sekaligus memperkaya rasa, kue ini diberi hiasan atau topping, seperti choco chip, sukade, atau selai.

Baca juga: Sejarah Balung Kethek, Camilan Khas Solo yang Kini Nyaris Punah

Halaman
12

Berita Terkini