Ketika fungsi tempat ini sebagai lokasi pemeliharaan hewan mulai ditinggalkan, wilayah tersebut perlahan-lahan berkembang menjadi kawasan pemukiman.
Tanah yang subur dan akses air yang melimpah menarik perhatian masyarakat untuk bermukim.
Mereka mulai bercocok tanam untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Karena dulunya daerah ini dikenal memiliki banyak hewan peliharaan, masyarakat kemudian menyebutnya sebagai Kampung Macanan—sebuah penamaan yang mencerminkan sejarah masa lalu.
Sebagai simbol, masyarakat setempat membangun dua patung macan di depan gapura kampung.
(*)