Jokowi Dilirik Partai Politik

Reaksi Kaesang saat Ditanya Apakah Bakal Rebutan Kursi Ketum PSI dengan Sang Ayah

Penulis: Tribun Network
Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang tak mau bicara banyak soal isu dia bakal bersaing dengan ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) dalam bursa calon ketua umum PSI.

Kaesang Pangarep memberikan komentarnya seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta pada Kamis (12/6/2025) sore.

Pada mulanya, dia menjelaskan kepada awak media isi pertemuannya dengan Gubernur Pramono Anung.

Baca juga: Kubu Roy Suryo Tolak Hasil Penelitian Ijazah Jokowi, Kapolri Ladeni Tantangan Libatkan Pihak Luar

Ketika ditanya peluang Jokowi maju dalam Pemilu Raya PSI, Kaesang kemudian enggan berkomentar panjang.

Alasannya kata Kaesang, dia merasa tak nyaman membicarakan soal internal PSI di kantor Gubernur Pramono Anung.

“Jangan di sini, jangan di sini. Enggak baik, enggak baik,” ucapnya sambil menghindari awak media.

Pun soal pertanyaan apakah dia akan kembali maju sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang enggan menjawab.

 “Eh jangan di sini, jangan,” ujarnya.

JOKOWI PILIH PSI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kota Solo, Jumat (6/6/2026). Jokowi mulai santer disebut-sebut dalam bursa calon ketua umum sejumlah partai politik, salah satunya PPP. Namun Jokowi menegaskan dirinya memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (Tribunsolo.com/Anang Ma'ruf)

Lantas apakah Kaesang mempersilakan Jokowi menududuki kursi Ketua Umum PSI atau tidak

“Jangan, kangan di sini, ini tempat pak gubernur, enggak enak. Enggak enak saya komentar PSI di sini,” kata Kaesang sambil menutup rapat pintu mobilnya.

Sebelumnya, Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi dan Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep disebut-sebut bakal bersaing memperebutkan kursi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selanjutnya.

Partai berlogo bunga mawar merah itu bakal menggelar Pemilu Raya melalui e-voting pada Kongres Nasional PSI untuk memilih ketua umum pada Juli 2025 mendatang.

Baca juga: Bocoran dari Bara JP : Jokowi Cenderung Pilih jadi Negarawan, Ketimbang Gabung Partai Politik

Ketua DPP PSI, William Aditya Sarana menuturkan nama Jokowi muncul dalam bursa calon ketua umum karena menjadi sosok yang dianggap layak untuk memimpin PSI ke depan.

"Pak Jokowi adalah mentor bagi kami. Jadi, Pak Jokowi punya tempat istimewa di sini. Sehingga, wajar apabila namanya digaungkan oleh kader kami," kata Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini beberapa waktu lalu.

Menurutnya, gagasan Jokowi tentang partai politik yang inklusif dan terbuka menjadi inspirasi utama bagi PSI untuk menggelar Pemilihan Raya terbuka tahun ini. 

"Pak Jokowi pernah menggagas 'Partai Super Terbuka' yang menginspirasi Pemira ini. Wajar jika kader PSI memberi tempat istimewa untuknya," ujar William. 

Selain Jokowi, nama Kaesang Pangarep juga masih menjadi bahan pertimbangan serius di internal PSI. 

William menyebut, kepemimpinan Kaesang selama ini dinilai positif dan masih diharapkan oleh banyak kader. 

“Ia juga telah menginspirasi banyak orang, terutama di kalangan internal. Kami melihat Mas Kaesang juga patut untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketum PSI,” ungkap William. 

 Kader Debat Sengit Soal Usung Kaesang atau Jokowi

 Menjadi Partai Super Tbk tak membuat PSI lepas dari sosok keluarga Mantan Presiden Joko Widodo.

Terutama DPW PSI Jawa Tengah yang mengerucutkan dua nama untuk diusung menjadi Calon Ketua Umum di kongres mendatang, yakni Jokowi dan petahana Kaesang Pangarep.

Ketua DPW PSI Jawa Tengah Antonius Yoga Prabowo mengungkapkan para kader terlibat dalam perdebatan sengit antara kedua nama ini.

Pihaknya hingga kini belum secara resmi mengusung siapa nama yang akan dibawa ke kongres.

“Terakhir kami ketemu di kopdar kemarin sampai hari ini masih hangat perdebatan di grup-grup kami di Jawa tengah khususnya, tapi secara resmi memilih belum, masih sampai tanggal 23 Juni,” tuturnya saat dihubungi Senin (9/6/2025).

Menurutnya, meski belum genap setahun Kaesang memimpin, putra bungsu Jokowi ini telah menorehkan banyak prestasi.

Setidaknya hingga 30 kepala daerah yang terpilih merupakan hasil rekomendasi PSI.

“Kalau Mas Kaesang jelas beliau masuk beberapa bulan belum ada setahun kemudian kurang lebih ke 30 berapa kepala daerah dari tingkat provinsi maupun di Kabupaten kota itu rekom yang kita menang. Ini artinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Di belakang Mas Kaesang gelaran Pilkada kemarin wakil kami kepala daerah baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten Kota sebagai eksekutif Kepala Daerah. Di bawah mas Kaesang juga,” tutur Yoga.

Baca juga: Mengaku Pilih PSI, DPW Jateng Sebut Jokowi Belum Mendaftar Calon Ketum

Selain itu, internal PSI juga makin kuat di bawah kepemimpinannya. Struktur dari atas hingga bawah ditata dan diperkuat.

“Terus struktur makin kuat seluruh Indonesia. Kita terus bergerak merapikan struktur, menguatkan struktur,” jelasnya.

Jokowi menurutnya juga memiliki reputasi yang tak perlu diragukan.

Dari menjadi Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden ia memiliki rekam jejak yang gemilang.

“Bapak tidak usah kita sebutkan jelas rekam jejak Bapak selama di Wali Kota, Gubernur dan Presiden tentu tidak akan muat kalau kita sebutkan satu per satu. Dari bidang infrastruktur, dari integritas bapak dari kecintaan masyarakat. Penerimaan ke bapak kan juga luar biasa,” jelas Yoga.

Sebagai informasi, Kongres Nasional pertama PSI akan digelar di Solo, Juli 2025 mendatang.

(*)

Berita Terkini