Kode Rahasia 'Ijo' dan 'Putih', Jadi Cara Fariz RM Order Narkoba Melalui Eks Sopirnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KODE PESAN NARKOBA. Fariz RM saat ditemui di ruang kreatif M Bloc Space, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2020). Terungkap ada kode khusus yang disampaikan Fariz RM untuk membeli narkoba. (KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA)

TRIBUNSOLO.COM - Terungkap ada kode kusus dalam proses pembelian narkoba yang dilakukan oleh Fariz RM.

Diberitakan sebelumnya, pada 17 Februari 2025, Fariz RM ditangkap di daerah Bandung karena membawa ganja. Dia diamankan setelah Andres, sang mantan sopir lebih dulu ditangkap. 

Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Fariz RM karena Kasus Narkoba, Kini Terancam 20 Tahun Penjara

Dari penangkapan Fariz, polisi pun menemukan ganja di saku celana pelantun Sakura tersebut. 

Diketahui Fariz RM membeli narkotika jenis ganja dan sabu dari eks sopirnya, Andres Deni Kristyawan atau ADK.

Kronologi pembelian barang haram tersebut diungkap ADK saat bersaksi di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Fariz RM menghubungi Andres untuk membahas pekerjaan sekaligus pengambilan barang narkoba pada 15 Februari 2025.

"Selain masalah pekerjaan, di WhatsApp dijelaskan juga soal pengambilan ganja dan sabu," kata Andres di sidang, Kamis (26/6/2025).

Fariz dalam pesan singkatnya berkata, "Tolong siapkan juga, ijo (ganja) dan putih (sabu)". 

Pembelian narkoba tersebut menggunakan uang Andres terlebih dahulu. Ia mengaku menggunakan dana kerja yang sebelumnya diberikan Fariz.

"Saat itu dana kerja. Makanya saya talangi dulu. Pertama kali yang sabu sudah dipesan," ucap Andres. 

Baca juga: Fariz RM Ditangkap Polisi di Bandung Terkait Narkoba, Sempat Mengelak saat Diamankan

Pembelian barang narkoba tersebut oleh orang yang dikenali Andres di kawasan Kampung Bahari. Andres kemudian mendapat uang dari Fariz RM. 

"Saya pesan sama seseorang di Kampung Bahari. Saya kenal sama orang di situ. Saya kasih nomor rekening ke Pak Fariz, saya terima Rp1,5 juta," tuturnya. 

Setelah melakukan pembayaran, Andres lebih dulu mendapat paket kiriman sabu, sementara pesanan ganja belum ia terima. 

"Sebenarnya berbarengan, sabu sama ganja (belinya), tapi pengiriman sabu lebih cepat sampai. Ganja saat itu belum ready," jelas Andres. 

Andres kemudian mengirimkan sabu tersebut ke salah satu hotel di Jakarta Pusat tempat saat itu Fariz RM menginap. 

Halaman
12

Berita Terkini