"Mengkhawatirkan kalau presiden berhalangan, apa yang akan dilakukan oleh orang ini, dan ini akan dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab," tambahnya.
Baca juga: Prabowo Bertolak Keluar Negeri, Kendali Pemerintahan Sementara di Tangan Gibran, Beri Pesan Rahasia
Dirinya khawatir, jika Indonesia dipimpin Gibran, akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan tertentu.
"Kita tahu ada orang-orang tertentu suka kalau punya pemimpin t*l*l. Dia akan mengambil manfaat untuk kepentingan dia atau kelompoknya. Dampaknya yang rusak adalah bangsa Indonesia ini. Itu tidak kita kehendaki. Sangat tidak kita kehendaki," jelasnya.
"Intinya kami melihat kompetensinya, di samping melanggar segala macam sampai ada istilahnya 'anak haram konstitusi,'' katanya.
"Tapi kami ngelihatnya kualitas manusianya dan ini berbahaya kalau presiden sampai berhalangan karena bisa-bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu," ujarnya.
Baca juga: Puan Pastikan DPR RI Bakal Proses Surat Pemakzulan Gibran, Ungkap Alasan Sampai Kini Belum Bahas
"Kelompok tertentu itu bisa saja para pengkhianat yang ada di dalam negeri ini. mungkin juga orang asing. Mau jadi apa Republik Indonesia ini?" imbuh Soenarko.
Karena rentetan kekhawatiran ini, Soenarko dan para purnawirawan TNI lainnya mencoba mencari jalan untuk memakzulkan Gibran.
"Karena itu kami kemudian berdiskusi, ada enggak jalan atau celah untuk memakzulkan ini secara konstitusional?" tambahnya.
"Nah, kami punya tim hukum yang mengetahui itu ada. Karena itulah kami buat deklarasi yang delapan poin itu," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul : Desak Gibran Rakabuming segera Dimakzulkan, Eks Danjen Kopassus Takut Dimanfaatkan Pihak Tertentu