Tak hanya siswa, ada guru yang juga mengalami gejala yang sama setelah menyantap MBG ini.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunSolo.com, MBG dibagikan kepada siswa pada Senin (11/8/2025).
Kejadian ratusan siswa keracunan ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini.
"Ini saya nanti ke Gemolong, bersama Pak Bupati dan jajaran, ketemu disana ya," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (12/8/2025).
Sementara itu, kini sudah dibuka posko darurat di Puskesmas Gemolong.
"Poskonya di Puskesmas Gemolong, kita buka 2x24 jam, nanti kita lihat kondisinya seperti apa, jika belum membaik, kita perpanjang," pungkasnya.
Pertama Kali Berjalan Februari 2025
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mulai dilaksanakan di Kabupaten Sragen pada Senin (17/2/2025).
Di hari pertama, ada 3 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sragen yang beroperasi.
Program ini akan dievaluasi pada sepekan pertama dilaksanakan.
"Pada kesempatan pagi ini, 17 Februari 2025, Kabupaten Sragen memberikan penerimaan manfaat ada 3 titik, SPPG BGN 01 Sragen, SPPG mandiri 01 Gemolong, SPPG Mandiri 02 Gemolong," kata Pj. Pasiter Kodim 0725/Sragen, Lettu Inf. Sumarno kepada TribunSolo.com, Senin (17/2/2025).
Untuk wilayah Kecamatan Sragen, MBG didistribusikan ke 8 sekolah, dari jenjang TK, SD, dan SMP.
TK yang menjadi sasaran penerima program MBG yakni TK Kartika III-53 (86 siswa), TK Pertiwi (37 siswa), dan TK Pembina (37 siswa).
Kemudian, SD yang jadi sasaran penerima program antara lain SDN 58 Sragen (425 siswa), SDN 03 Sragen (317 siswa), SDN 15 Sragen (167 siswa), SD Kristen Sragen (80 siswa), dan SMPN 4 Sragen (655 siswa).
Baca juga: Presiden Prabowo Jawab Kritik Soal Makan Bergizi Gratis: Uangnya Ada Bung
Program ini akan terus dijalankan seterusnya di Kabupaten Sragen.