Shelter utama CLOW memiliki luas sekitar 4.000 meter persegi, dibagi dalam area khusus untuk kucing sakit, hamil, disabilitas, anak kucing, serta kucing sehat siap adopsi.
Data 2022 menunjukkan, sedikitnya 1.250 kucing—terdiri dari 350 anak kucing dan 900 kucing dewasa—dirawat di enam shelter yang dikelola CLOW.
Operasional harian melibatkan lebih dari 36 perawat, tiga staf administrasi, dan menghabiskan 50 kilogram makanan kering setiap hari.
Pendanaan komunitas ini berasal dari donasi publik, keanggotaan, serta program “orang tua asuh” bagi kucing yang dititipkan.
Biaya operasional tahunan diperkirakan mencapai Rp300 juta, mencakup gaji karyawan, pakan, perawatan medis, dan pemeliharaan shelter.
Selain fokus di Bogor, CLOW juga memiliki cabang relawan di Jawa Tengah dan Sulawesi Utara. Mereka pernah terlibat dalam misi penyelamatan hewan di lokasi bencana, seperti pasca-erupsi Gunung Semeru.
CLOW juga menjalankan kampanye sterilisasi, edukasi, dan program adopsi untuk mengendalikan populasi kucing jalanan.
Kasus Penganiayaan Kucing di Solo Raya pada 2025
Beberapa waktu lalu, aksi keji terhadap hewan kembali mencuat di Sukoharjo.
Seorang pedagang pakaian berinisial S di Pasar Ir. Soekarno, Kabupaten Sukoharjo, resmi ditetapkan sebagai tersangka usai melempar seekor kucing dari lantai dua pasar hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 26 Februari 2025.
Menurut keterangan saksi, pelaku mengaku terganggu karena kucing tersebut mengendus kakinya.
Tanpa pikir panjang, ia langsung mengangkat dan melemparkan kucing itu dari ketinggian lantai dua pasar.
Kucing malang itu jatuh menimpa jeruji pagar tajam.
Luka yang dihasilkan sangat parah, hingga organ dalamnya keluar.