Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Status Kota Layak Anak (KLA) Kota Solo menurun dari Pra-KLA Utama menjadi Nindya.
Hal tersebut menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Wali Kota Solo Respati Ardi menekankan kepada pejabat baru untuk melakukan introspeksi.
“Itu kan 2024 penilaiannya. Saya lihat penilaian itu data kami nggak lengkap. Hari ini ini juga salah satu introspeksi evaluasi betul kenapa bisa turun ke nindya,” jelasnya saat ditemui di Bale Tawangarum, Rabu (13/8/2025).
Kepala DP3AP2KB saat ini dijabat oleh Kristiana Hariyanti. Sebelumnya, Kristiana bertugas sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Respati pun cukup heran Kota Solo bisa turun predikatnya.
Ia pun menekankan agar pejabat baru tak terjebak pada egosentris dalam menjalankan program.
“Lucu aja. Pekerjaan itu harus bisa memahami. Yang penting jangan egosentris,” terangnya.
Setidaknya ada 24 indikator untuk menentukan peringkat KLA.
Indikator tersebut terbagi dalam 5 klaster.
Di antaranya kelembagaan; hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya; dan perlindungan khusus.
Respati mengungkapkan banyak catatan yang menjadi bahan evaluasi penetapan status KLA ini.
“Banyak (catatan khusus). Sampai penuh. Makanya jadi catatan betul kok bisa kaya gitu. Banyak catatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Mantan Plt Kepala Dinas DP3AP2KB Purwanti mengungkapkan angka perkawinan anak terhitung cukup tinggi meski mengalami penurunan.