Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Jarak rumah korban Qiana Sheinafeezq (7) ke lokasi kejadian kecelakaan KA Batara Kresna vs Agya di Wonogiri hanya 1 Km dan tak sampai 5 menit.
Kejadian kecelakaan maut itu terjadi di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah yang berjarak 28,1 km dari Solo.
Qiana kala itu sehabis pulang sekolah.
Dia sempat berpamitan dengan sang nenek, Marmi.
Marmi menangis ketika bercerita tentang cucunya itu.
Sebelum pergi ke Solo untuk membeli kerudung, Qiana dan ibunya, Tri Lestari sempat pamit pada Marmi.
"Baru pulang sekolah, tanya ibunya mau kemana, ibunya jawab ada deh dan bilang salim sama mbah uti," tutur Marmi, berlinang air mata pada Senin (18/8/2025).
Ia mengenang Qiana sebagai anak yang pintar, rajin, dan selalu membanggakan keluarga dengan prestasinya di sekolah.
"Pinter anaknya, ikut lomba juara, pialanya banyak," ucap Marmi lirih.
Qiana diketahui mengalami kecelakaan maut.
Mobil Agya yang ditumpanginya tertabrak KA Batara Kresna di Wonogiri.
Baca juga: Momen Terakhir Qiana dengan Sang Ibu Sebelum Kecelakaan Maut di Selogiri Wonogiri: Sempat Dipangku
Mereka berangkat dari Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.
Jarak dari Selogiri ke Solo sekitar 28,1 km.
Akibat benturan keras, Qiana mengalami luka parah di kepala.
Ia sempat mendapat perawatan intensif di RS dr Moewardi Solo, sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Sabtu malam pukul 22.00 WIB.
Jenazah Qiana dimakamkan sehari setelahnya, Minggu (17/8/2025), di pemakaman desa setempat.
Sang ibu, Tri Lestari, hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sebagaimana diketahui, Qiana merupakan satu dari 6 penumpang yang berada dalam kecelakaan maut saat Toyota Agya dihantam KA Batara Kresna di perlintasan tanpa palang pintu yang berada di Dusun Ngaliyan, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri, Wonogiri pada Sabtu (16/8/2025) sekira pukul 10.58 siang.
Dalam peristiwa itu, selain Qiana, satu korban lain juga meninggal dunia.
KA Batara Kresna, yang melayani rute Solo-Wonogiri, dulunya merupakan kereta lambat.
Sehingga, kebanyakan perlintasan yang dilalui, tidak dilengkapi palang kereta.
Sejak diubah menjadi kereta cepat, sejumlah kecelakaan dilaporkan terjadi di sana.
Di antaranya tragedi yang terjadi saat malam Lebaran 2025, dimana mobil rombongan mudik dihantam kereta tersebut.
(*)