Klaten Bersinar

BLT Tembakau Klaten Rp 1,2 Juta Cair! Ini Pesan Bupati Hamenang ke Ribuan Buruh Penerima Bantuan

Tribunsolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
SERAHKAN BLT - Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo secara simbolis menyerahkan bantuan kepada buruh tani penerima BLT DBHCHT 2025 di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (14/11/2025). Hamenang mengingatkan ribuan buruh tani tembakau agar menggunakan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) secara bijak dan tidak konsumtif.  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo mengingatkan ribuan buruh tani tembakau agar menggunakan Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) secara bijak dan tidak konsumtif. 

Hal itu ia sampaikan usai penyaluran BLT DBHCHT 2025 di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (14/11/2025).

Pemerintah Kabupaten Klaten menyalurkan BLT DBHCHT Tahun Anggaran 2025 kepada para buruh tani tembakau dalam acara yang digelar di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (14/11/2025). 

Baca juga: Bupati Klaten Hadiri Kamulyaning Tirta 2025, Tegaskan Toleransi Jadi Fondasi Klaten "Bersinar"

Ratusan perwakilan penerima hadir memenuhi ruangan pendopo yang dipenuhi kursi berbaris rapi dan lampu gantung besar khas bangunan tradisional Jawa.

Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo terlihat menyerahkan simbolis bantuan kepada buruh tani sembari tersenyum. 

Di sampingnya, Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto juga ikut memberikan bantuan kepada penerima lain. 

Para buruh tampak memegang papan keterangan bantuan bertuliskan nominal Rp 1.200.000.

Usai penyaluran, Bupati Hamenang menegaskan agar bantuan tersebut digunakan sesuai kebutuhan mendasar.

“Jangan dipakai untuk hal-hal yang bersifat mendesak atau konsumtif itu jangan. Tapi kalau bisa yang berkaitan dengan pertanian pertembakauan. Kalau tidak ya untuk hal-hal yang memang urgen dan penting." 

"Harapannya bisa meringankan beban dari para buruh tembakau ini. Karena semangatnya, rezeki dari tembakau dikembalikan kembali kepada buruh tembakau.” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proses seleksi penerima dilakukan sangat ketat. 

Menurutnya, total usulan mencapai lebih dari 9.000 orang, namun anggaran yang tersedia hanya cukup untuk sekitar 7.000 penerima.

Baca juga: Canggih! Desa Pandes Wedi Klaten Pamer Inovasi Digital SiMentes di Hadapan Bupati Hamenang

“Datanya 9.000-an, tapi karena kuota kita hanya sekitar Rp 8,9 miliar, maka hanya bisa untuk 7 ribuan. Nanti yang 2 ribuan, Insyaallah akan menjadi prioritas di tahun berikutnya.”

Tampak ratusan peserta duduk mengikuti acara dengan tertib. Sejumlah warga lanjut usia dan perempuan buruh tani juga terlihat hadir dengan membawa kotak konsumsi acara.

Bupati Hamenang mengakui proses verifikasi memakan waktu hingga menyebabkan penyaluran bergeser dari target awal September menjadi November. Hal ini karena banyaknya usulan yang harus dicocokkan dan diverifikasi di lapangan.

“Kendala proses verifikasi dan validasi, karena banyaknya usulan yakni 9 ribu lebih dan kuota kita kan hanya 7 ribuan, sehingga kami harus melakukan pendekatan dan koordinasi serta komunikasi dengan APTI dan Papdesi, pada prosesnya kami didampingi dari Kejaksaan maupun Polres," ungkapnya. 

Kepastian data penerima, tambahnya, menjadi penekanan utama agar tidak muncul persoalan di lapangan.

“Jadi intinya usulane banyak tapi karena harus mengeliminasi 2000-an jadi harus ada pola-pola komunikasi yang baik, sehingga tidak terjadi kegaduhan di lapangan.” sambungnya.

Bupati menyampaikan harapannya agar di tahun berikutnya, anggaran bisa meningkat sehingga seluruh usulan dari buruh tani dapat terakomodasi.

“Harapannya nanti ke depan syukur-syukur anggarannya bisa bertambah dari pusat sehingga 9 lebih tidak usah dieliminasi.”

Dengan tersalurnya bantuan ini, Pemkab Klaten berharap buruh tani tembakau dapat tetap beraktivitas dan memenuhi kebutuhan dasar secara lebih baik, terutama menjelang akhir tahun.

(*)