Ada dua SD Negeri di Boyolali yang tak mendapat murid baru sama sekali tahun ajaran 2025/2026
Kepala Dinsos Boyolali, Sumarno mengungkapkan ada dua alasan mengapa pemindahan itu harus dilakukan.
Setelah diamankan dari rumah pelaku, awalnya empat anak asal Kabupaten Batang, dan Semarang itu ditempatkan sementara di rumah singgah.
SD di Boyolali ini sama sekali tak mendapat siswa. Tak ada yang mendaftar di kelas 1.
Wakil Bupati Batang, Suyono menangis mengingat kondisi korban di Boyolali yang dirantai.
Saat ini Dinsos masih dalam tahap awal proses pendampingan untuk mengungkap seberapa berat tingkat trauma yang dialami masing-masing anak.
Empat anak di Boyolali menjadi korban penganiayaan. Pelaku merantai dua anak tersebut, mereka dituduh mencuri makanan dan uang.
Setelah diselamatkan dari dugaan kekerasan dan penelantaran yang dilakukan SP (65), empat anak kini berada di tempat aman.
Kaki kanan VMR dan IAR saling dihubungkan dengan rantai oleh tersangka dengan dalih agar kedua bocah itu itu menjadi "santri" yang baik.
Pelaku penganiayaan anak di Boyolali ternyata menjemput anak-anak ke rumah, mereka dijanjikan ilmu agama, namun malah dianiaya.
Polres Boyolali resmi menetapkan SP (65), warga Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap anak
Pelaku yang merantai anak di Boyolali mengaku itu sebagai bentuk hukuman karena anak mencuri uang dan makanan.
Kasus ini mengemuka setelah laporan Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin, yang mengungkap adanya empat anak yang dikurung
Bocah di Boyolali mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Mereka dirantai gegara ambil nasi dari rumah pelaku.
Padahal, menurut Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Muhksin anak-anak itu diambil dari orang tuanya untuk diasuh.
SP (65), warga Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, telah diamankan polisi karena dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap empat anak.
Berdasarkan temuan, bocah-bocah ini mengalami luka akibat kekerasan. Terdapat bekas luka yang belum pulih nampak dari sekujur tubuh mereka.
Anak-anak itu bahkan sempat memohon agar tidak dilaporkan ke pengasuh (pelaku, -red) karena takut mendapat perlakuan kasar.
Ada 4 bocah dari luar daerah yang diduga dieksploitasi oleh seseorang. Mereka tak diberi makan layak hingga tidur pun berada di luar ruangan.
Mereka tidak diberi makan dengan layak oleh pemilik rumah di mana mereka tinggal.