Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penusukan Dua Pemuda di Colomadu

Pengakuan Tersangka Penusukan Tewaskan Pemuda di Colomadu Karanganyar : Mabuk, Tak Terima Tersenggol

Tersangka mengaku nekat menghabisi nyawa seorang pemuda asal Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, hanya karena persoalan senggolan di sebuah kafe.

|
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Putradi Pamungkas

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR – Tersangka penusukan di Colomadu, Rio Toni Sanjaya (25) alias Siblek, mengaku nekat menghabisi nyawa seorang pemuda asal Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, hanya karena persoalan senggolan di sebuah kafe.

Dalam kondisi mabuk, ia menusuk korban menggunakan gunting saat bertemu di jalan sepulang dari tempat hiburan malam.

"Awalnya, senggol-senggolan kemudian cekcok di dalam kafe, kemudian dilanjutkan di parkiran dan dibubarkan sekuriti, kemudian arah pulang ketemu salah satu orang yang sama, saya pepet dan saya cucuk pakai gunting," ujar Rio saat rilis kasus di Mapolres Karanganyar, Jumat (22/8/2025).

DIBEKUK - Penampakan Rio Toni Sanjaya (25) alias siblek dan Nanda Ismail Syafi'i (22) warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, pelaku penusukan pemuda asal Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, di Mapolres Karanganyar, Jum'at (22/8/2025). Keduanya ditetapkan tersangka karena melakukan hal tersebut hingga menghilangkan nyawa.
DIBEKUK - Penampakan Rio Toni Sanjaya (25) alias siblek dan Nanda Ismail Syafi'i (22) warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, pelaku penusukan pemuda asal Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, di Mapolres Karanganyar, Jum'at (22/8/2025). Keduanya ditetapkan tersangka karena melakukan hal tersebut hingga menghilangkan nyawa. (TribunSolo.com/ Mardon Widiyanto)

Rio menuturkan dirinya menusuk korban di bagian perut dan dada. Ia mengakui seluruh aksinya dilakukan dalam keadaan mabuk.

Rekan Rio, Nanda Ismail Syafi'i (22), juga mengaku ikut menyerang korban. 

Ia menikam korban di bagian leher menggunakan senjata tajam. 

"Saat itu kami dalam keadaan mabuk, kemudian dilanjutkan di parkiran kemudian arah pulang ketemu salah satu orang yang sama, saya pepet korban dan kami tusuk," ungkap Nanda.

Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka parah di perut, dada, dan leher hingga meninggal dunia di lokasi kejadian pada Minggu (17/8/2025) dini hari.

Kedua tersangka yang merupakan warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, kini ditahan di Polres Karanganyar.

Polisi masih mendalami kronologi lengkap peristiwa serta menelusuri barang bukti yang digunakan dalam aksi penusukan tersebut.

Baca juga: Terungkapnya Cekcok Berujung Maut di di Colomadu Karanganyar, Hanya 2 Orang yang Jadi Tersangka

Seperti diketahui, peristiwa penusukan terjadi di Jalan Tentara Pelajar, Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (17/8/2025) dini hari.

Akibat kejadian itu, seorang pemuda meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka serius.

Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Bondan Wicaksono, mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto, menjelaskan peristiwa bermula dari keributan di sebuah tempat hiburan malam di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (16/8/2025) sekitar pukul 24.00 WIB.

Gesekan antar kelompok pemuda di halaman sebuah tempat hiburan malam atau klub malam di Kartasura disebut sebagai pemicunya.

Peristiwa bermula ketika tiga kelompok keluar bersamaan dari gedung hiburan malam tersebut.

Kelompok itu terdiri dari Atang, Indra dan Ipul; kelompok korban LNF (20) dan MH (25) , serta kelompok pelaku Nanda alias NIS (22) dan Rio alias RTS (25). 

Setelah dibubarkan, kedua kelompok sempat meninggalkan lokasi.

Namun, di perjalanan menuju pulang, mereka kembali bertemu hingga berujung pada penyerangan di depan warung di Colomadu, sekitar pukul 03.30 WIB.

Akibat serangan tersebut, korban bernama Luthfan Nur Faid (25), warga Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, mengalami luka tusuk di leher kiri, dada kiri, perut kiri, dan lengan kiri hingga akhirnya meninggal dunia.

Sementara rekannya, Mahmud Handoko (24), warga Desa Hargosari, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, juga menderita luka tusuk di bagian perut.

Bondan menuturkan, saat kejadian kedua kelompok sama-sama datang dengan masing-masing lima orang.

Namun, hanya dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved