Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kirab Hasil Bumi Warga Dusun Gabus Wetan

Kirab Hasil Bumi Warga Dusun Gabus Wetan Sragen, Digelar Pasca Panen, Diarak Mengitari 3 Punden

Gunungan hasil bumi dibawa mengitari tiga punden yang ada di Dusun Gabus Wetan, yakni Punden Pandeyan, Punden Sentono, dan Punden Jegong.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
KIRAB HASIL BUMI - Warga Dusun Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen mengikuti kirab hasil bumi sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah, Jumat (22/8/2025). Gunungan hasil bumi dibawa mengitari tiga punden yang ada di Dusun Gabus Wetan, yakni Punden Pandeyan, Punden Sentono, dan Punden Jegong. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ratusan warga Dusun Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen bersemangat mengikuti kirab hasil bumi, Jumat (22/8/2025).

Meski kirab dilakukan dibawah terik matahari, namun tidak menyurutkan antusias para pemuda, bapak-bapak, maupun emak-emak untuk melestarikan budaya setempat ini.

KIRAB HASIL BUMI - Warga Dusun Gabus Wetan, Ngrampal, Sragen mengikuti kirab hasil bumI
KIRAB HASIL BUMI - Warga Dusun Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen mengikuti kirab hasil bumi sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah, Jumat (22/8/2025). Gunungan hasil bumi dibawa mengitari tiga punden yang ada di Dusun Gabus Wetan, yakni Punden Pandeyan, Punden Sentono, dan Punden Jegong.

Kirab dimulai dari lapangan desa, yang diikuti ratusan warga dan tokoh masyarakat.

Para warga membawa pusaka hingga gamelan, serta tak lupa dua gunungan berisi hasil pertanian warga, berupa padi, buah hingga sayur.

Para emak-emak yang berbaris paling belakang juga membawa hasil bumi, yang diletakkan di dalam sebuah bakul terbuat dari bambu.

Baca juga: Ironi Ada Warga Sragen Tinggal di Rumah Tak Beratap, Saat Tunjangan Rumah Anggota DPR RI Rp50 Juta

Dengan diiringi tabuhan gamelan, para warga berjalan mengelilingi kampung.

Uniknya, gunungan hasil bumi dibawa mengitari tiga punden yang ada di Dusun Gabus Wetan, yakni Punden Pandeyan, Punden Sentono, dan Punden Jegong.

Prosesi kirab pun berjalan lancar, dan memakan waktu sekitar 1 jam.

Rangkaian kirab kemudian ditutup dengan melangsungkan prosesi jembulan, yang mana warga berebut hasil gunungan yang telah dikirab tadi.

Ketua Panitia Bersih Dusun Gabus Wetan, Riko mengatakan kirab hasil bumi, baru pertama kali digelar.

Namun, tradisi jembulan sudah ada sejak dulu, yang digelar setiap tahun pasca panen.

Baca juga: Kisah Asih di Sragen, Gantungkan Hidup Berjualan Es Teh Hingga Rela Tinggal di Rumah Tanpa Atap

"Tradisi jembulan sudah bertahun-tahun, setiap tahun ada, setahun sekali dan dilaksanakan pasca panen, kalau kirab hasil bumi memang yang pertama," kata Riko kepada TribunSolo.com, Jumat (22/8/2025).

"Jadi sebagai simbol rasa syukur hasil panen yang melimpah, memupuk rasa gotong royong, sama kerukunan antar warga, hari ini diikuti sekitar 500 orang," tambah Riko.

Ia menerangkan mengapa hasil bumi dibawa mengelilingi 3 punden, lantaran untuk melestarikan budaya di dusun setempat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved