Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Umbul Brintik di Kebonarum Klaten, Airnya Dipercaya Berkhasiat Hilangkan Pegal-pegal

Berada di Dusun Brintik, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Umbul Brintik terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Klaten.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto
SEJARAH WISATA KLATEN - Umbul Brintik di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (8/9/2020). Beginilah asal-usul nama Umbul Brintik. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu daerah dengan kekayaan sumber mata air alami atau umbul.

Selain Umbul Ponggok yang telah lebih dahulu populer, terdapat sejumlah umbul lainnya yang tak kalah menarik, salah satunya adalah Umbul Brintik.

Berada di Dusun Brintik, Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum, Umbul Brintik terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Klaten.

Baca juga: Asal-usul Tugu Waseso di Karanganom Klaten, Tempat Pertemuan Bung Karno dengan Kiai Karso Rejo

Meski tidak terlalu luas, kawasan ini menjadi salah satu tujuan wisata favorit masyarakat lokal maupun luar daerah berkat keindahan alamnya serta fungsi terapinya yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan.

Sejarah dan Asal Usul Nama

Nama "Brintik" berasal dari fenomena gelembung-gelembung kecil yang muncul dari dasar kolam, yang merupakan mata air alami pegunungan.

Gelembung tersebut dikenal masyarakat sekitar dengan istilah "brintik", yang kemudian dijadikan nama lokasi wisata ini.

Berbeda dengan umbul lainnya seperti Umbul Ponggok atau Umbul Manten, dasar kolam di Umbul Brintik terdiri dari pasir hitam dan bebatuan andesit kecil.

Baca juga: Asal-usul Makam Kerkop Dezentje di Ampel Boyolali : Saksi Kolonialisme Belanda, Musuh Diponegoro

Kedalaman kolam sekitar 1,5 meter, menjadikannya relatif aman untuk semua kalangan, termasuk anak-anak.

Fungsi Terapi Air Alami

Menariknya, sekitar 90 persen pengunjung yang datang ke Umbul Brintik tidak semata-mata untuk berwisata, melainkan untuk melakukan terapi.

Air hangat dari mata air alami ini diyakini memiliki khasiat menyembuhkan penyakit seperti rematik, pegal-pegal, hingga syaraf kejepit.

Terdapat satu kolam khusus untuk terapi, yang airnya mengandung oksigen tinggi dan pH seimbang.

Baca juga: Asal-usul Makam Tumenggung Alap-alap di Sragen, Saksi Perjuangan Melawan Belanda

Di kolam tersebut, pengunjung biasanya berendam selama 30 menit hingga satu jam.

Selain itu, tersedia pula layanan pijat gratis oleh terapis berpengalaman, yang dilakukan langsung di dalam kolam terapi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved