Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Candi Karangnongko Klaten : Ditemukan Petani Tahun 1970, Masih Simpan Banyak Misteri

Candi Karangnongko di Klaten Jawa Tengah merupakan candi bercorak Hindu yang dibangun dari batu andesit.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Google Maps/autin epriastin
SEJARAH CANDI KARANGNONGKO - Rentuntuhan Candi Karangnongko di Klaten, Jawa Tengah, yang fotonya diabadikan oleh pengguna Google Maps autin epriastin pada Februari 2019 lalu. Beginilah asal-usul Candi Karanongko yang masih menyimpan banyak misteri. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN -  Di tengah hamparan persawahan Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, tersimpan sebuah peninggalan sejarah yang nyaris terlupakan: Candi Karangnongko.

Meski kini hanya tersisa sebagian dari dasar bangunannya, situs ini diyakini sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berasal dari abad ke-8 atau ke-9 Masehi.

Candi Karangnongko ini lokasinya ada di Dusun I, Karangnongko, Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Asal-usul Umbul Brintik di Kebonarum Klaten, Airnya Dipercaya Berkhasiat Hilangkan Pegal-pegal

Terletak di sebelah barat Tugu Nangka Karangnongko atau setalan Wisata Sungai Poitan.

Lokasinya berjarak 8,4 kilometer dari Alun-alun Klaten, bisa ditempuh 14 menit sepeda motor.

Asal-usul Candi Karangnongko

Candi Karangnongko merupakan candi bercorak Hindu yang dibangun dari batu andesit.

Baca juga: Asal-usul Sebutan Jalan Ciu Sukoharjo, Dipopulerkan Sopir dan Kenek, Dulu Ada Pedagang Ciu Pikul

Berdasarkan arah reruntuhan yang ada, para arkeolog menduga bangunan ini dulunya menghadap ke barat, sesuai dengan banyak candi Hindu lainnya pada masa itu.

Denah bangunan candi induk diperkirakan berukuran 9 x 9 meter dengan tinggi struktur yang kini hanya sekitar 0,5 meter.

Meski kondisi bangunannya telah runtuh, sisa-sisa fondasi masih tampak di lokasi.

Di halaman situs candi, ditemukan fragmen arca, bagian tubuh dari perut ke bawah dalam posisi duduk bersila dengan telapak tangan di atas lutut.

Baca juga: Asal-usul Tugu Waseso di Karanganom Klaten, Tempat Pertemuan Bung Karno dengan Kiai Karso Rejo

Fragmen ini memperkuat dugaan bahwa candi ini dulunya digunakan untuk aktivitas keagamaan umat Hindu.

Tak jauh dari reruntuhan candi induk, tepatnya di sisi timur, terdapat struktur menyerupai fondasi kolam.

Dasar kolam ini masih tersusun dari batu-batu asli peninggalan masa lampau, menunjukkan kemungkinan adanya elemen air dalam kompleks candi.

Menariknya, di sekitar situs utama juga ditemukan sebaran batu bata yang diduga merupakan bagian dari struktur pendukung atau bangunan tambahan di kompleks Candi Karangnongko.

Baca juga: Asal-usul Sapta Tirta Pablengan Karanganyar, Konon Tempat Pangeran Sambernyawa Dapat Petunjuk Gaib

Penggunaan kombinasi batu andesit dan batu bata menambah kompleksitas dalam konstruksi candi pada masa itu.

Ditemukan Petani, Siapa Pembuatnya Masih Misterius

Menurut  peneliti yang menelusuri jejak Candi Karangnongko, situs ini pertama kali ditemukan pada era 1970-an oleh seorang petani yang sedang menggarap sawah.

Meski sudah dikaji oleh beberapa ahli, hingga kini belum ada data valid mengenai siapa yang membangun candi tersebut.

Menariknya, hingga kini belum ada kesimpulan bulat apakah Candi Karangnongko merupakan candi bercorak Hindu atau Buddha.

Hal ini disebabkan minimnya artefak atau ornamen khas yang biasanya menjadi penanda identitas agama suatu bangunan suci masa lalu.

Candi Karangnongko ditemukan dalam kondisi terkubur sekitar satu meter di bawah permukaan sawah.

Berdasarkan penelitian tanah, wilayah Karangnongko terdiri dari tanah regosol kelabu, yang terbentuk dari abu dan pasir vulkanik Gunung Merapi.

Hal ini juga mengindikasikan bahwa situs tersebut telah tertimbun aktivitas vulkanik sejak berabad-abad lalu.

Selain itu, nama asli candi ini belum diketahui hingga saat ini.

Hingga kini, informasi tentang Candi Karangnongko masih sangat terbatas.

Situs ini belum tergarap secara maksimal dalam konteks pelestarian maupun penelitian.

Dengan nilai historisnya yang tinggi, sudah selayaknya situs ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah dan Balai Pelestarian Kebudayaan.

Candi Karangnongko adalah saksi bisu dari kejayaan Mataram Kuno.

Meski kini tertimbun waktu dan lumpur sawah, jejaknya masih bisa ditemukan,  menunggu untuk digali lebih dalam, dipahami, dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved