Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Sragen

Kenapa Banyak Fosil Ditemukan di Sangiran Sragen? Berawal Letusan Gunung Berapi Jutaan Tahun Lalu

Salah satu hal ikonik dari Sragen adalah Kawasan Sangiran, yang merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Septiana Ayu
JEJAK FOSIL - Museum Sangiran di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Inilah penjelasan ilmiah kenapa banyak fosil ditemukan di Sragen. 

Endapan inilah yang menjadi “brankas alami” bagi ribuan fosil manusia purba, hewan darat dan laut, serta artefak kebudayaan awal manusia.

Baca juga: Asal Muasal Pembangunan Museum Sangiran di Sragen Jateng: Jejak Kehidupan Manusia Purba

Menariknya, sebelum dikenali sebagai benda berharga, fosil-fosil ini dulu oleh warga lokal disebut sebagai "Balung Buto" atau tulang raksasa.

Fosil-fosil ini sering ditemukan berserakan di sekitar rumah dan sawah warga.

 Jika ditemukan, fosil biasanya diserahkan kepada Lurah Desa, Mbah Toto Marsono, yang menyimpannya di rumah hingga akhirnya mendirikan museum kecil, cikal bakal Museum Sangiran yang kita kenal saat ini.

Penemuan Penting yang Mengubah Sejarah

Penelitian ilmiah di Sangiran dimulai pada awal abad ke-20 oleh arkeolog Belanda, Eugène Dubois, yang sebelumnya menemukan Java Man (Pithecanthropus erectus) di Trinil, Jawa Timur.

Temuannya memicu ketertarikan besar terhadap kawasan Jawa sebagai lokasi penting evolusi manusia.

Penelitian lanjutan dilakukan oleh ahli geologi asal Jerman, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, pada tahun 1934.

Ia menemukan berbagai fosil penting di Sangiran, termasuk Homo erectus yang diperkirakan hidup sekitar 1,5 juta tahun lalu.

Baca juga: Penemu Fosil di Situs Sangiran Sragen Dapat Kompensasi Uang, Besarannya Tergantung Nilai Penting

Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO

Dengan nilai arkeologis dan ilmiah yang luar biasa, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai Situs Warisan Dunia pada 5 Desember 1996 dengan nama resmi The Sangiran Early Man Site (nomor 593).

Luas situs yang diakui mencapai 59,21 kilometer persegi, mencakup dua kabupaten di Jawa Tengah.

Kini, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMP) yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bertugas mengelola situs ini agar tetap lestari dan berdaya edukasi.

MUSEUM SANGIRAN - Area ruang pamer Museum Manusia Purba Sangiran, rekomendasi tempat wisata edukatif di Sragen, Jawa Tengah, 2023.
MUSEUM SANGIRAN - Area ruang pamer Museum Manusia Purba Sangiran, rekomendasi tempat wisata edukatif di Sragen, Jawa Tengah. (TribunTravel)

Museum Sangiran terbagi menjadi lima klaster utama:

1. Klaster Krikilan – Visitor center yang menyajikan gambaran umum tentang situs Sangiran.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved