Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dugaan Kekerasan Guru di Boyolali

SMA Negeri Cepogo Boyolali Tegaskan Guru Injak Siswa Murni Salah Pribadi, Bukan Kebijakan Sekolah

Plt Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, menyebut tindakan guru berinisial H itu berada di luar kendali sekolah dan sangat salah.

TribunSolo.com/Tri Widodo
DUGAAN KEKERASAN - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, saat ditemui Rabu (10/9/2025). Puluhan warga mendatangi SMA Negeri Cepogo pada Rabu (10/9/2025) untuk menuntut agar salah satu oknum guru dikeluarkan dari sekolah. Tuntutan itu muncul setelah guru tersebut diduga melakukan kekerasan terhadap seorang siswa kelas XI. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – SMA Negeri Cepogo menegaskan insiden seorang guru yang menginjak tiga siswanya saat tertidur di kelas bukanlah kebijakan sekolah, melainkan murni kesalahan pribadi.

Plt Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, menegaskan sekolah tidak pernah membenarkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.

“Memang tak ada SOP khusus untuk membangunkan siswa yang tidur di kelas. Tapi sekolah sudah menetapkan SOP anti-bullying dan anti-kekerasan. Tindakan menginjak siswa itu jelas tak dibenarkan,” tegas Djoko, kepada TribunSolo, Minggu (14/9/2025).

Djoko menyebut tindakan guru berinisial H itu berada di luar kendali sekolah.

“Tindakan yang dilakukan guru kami sangat salah. Dan itu di luar kebijakan kami,” ujar Djoko.

Baca juga: Balita TK di Solo Lukai Alat Vital Teman Sekelas, Dinas Sebut Tak Ada Unsur Kesengajaan  

Meski begitu, ia mengaku mengenal H sebagai sosok yang dikenal baik dan jarang marah.

“Malah saya dulu kira beliau guru agama. Nesu (marah) itu saya belum pernah lihat. Waktu kejadian itu katanya sambil bercanda,” ujar Djoko.

Ucapan H yang disebut candaan itu lantas ditirukan oleh Djoko.

"Yo cah yo di idak-idak gen mari kesel e (Ya anak-anak ya, diinjak biar sembuh capeknya)," kata Djoko menirukan H.

Sempat Digeruduk Warga

Puluhan warga mendatangi SMA Negeri Cepogo pada Rabu (10/9/2025) untuk menuntut agar salah satu oknum guru dikeluarkan dari sekolah.

Tuntutan itu muncul setelah guru tersebut diduga melakukan kekerasan terhadap seorang siswa kelas XI.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, membenarkan adanya dugaan kekerasan tersebut.

Djoko menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved