Kisah Hidup Tokoh Legendaris
Kisah Mayjen Yudomo yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Karanganyar, Gugur dalam Tragedi Timor Timur
Penetapan nama jalan ini menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi Mayjen Yudomo dalam dunia militer dan sebagai pahlawan daerah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ia kemudian menjadi instruktur di AKABRI bersama rekan seangkatannya, Sang Nyoman Suwisma, yang kelak menjadi Pangdam dan anggota DPR RI.
Yudomo selanjutnya menempuh pendidikan Komando di Batujajar dan ditempatkan di Grup I Kopassandha (cikal bakal Kopassus) di bawah komando Wismoyo Arismunandar.
Ia turut serta dalam Operasi Seroja di Timor Timur, dan bertugas di wilayah tersebut hingga awal 1980-an. Di lingkungan Kopassandha, ia meniti karier hingga menjadi Perwira Pembantu Madya Administrasi.
Baca juga: Mengenal Siti Walidah, Tokoh Perempuan yang Diabadikan jadi Nama Gedung Induk di UMS Sukoharjo
Menjabat di Berbagai Daerah
Setelah pengabdiannya di Kopassandha, pada tahun 1988 Yudomo dipindahkan ke Kodam II/Sriwijaya.
Dia dipercaya menjabat sebagai Dandim Kota Bandar Lampung, Dandim Palembang, hingga Wakil Asisten Operasi Kodam Sriwijaya.
Kariernya terus menanjak.
Ia dipindahkan ke Kodam IX/Udayana dan dilantik sebagai Asisten Operasi Komando Pelaksana Operasi Timor Timur pada Maret 1992.
Dalam waktu singkat, ia memperoleh kenaikan pangkat menjadi Kolonel pada Oktober 1992.
Setelah penugasan di Timor Timur, ia kembali ke Jakarta sebagai Asisten Sosial Politik Kasdam Jaya, namun tak lama berselang, ia ditarik kembali ke Kodam Udayana dan diangkat sebagai Danrem 162/Wirabhakti di Mataram pada Juli 1994.
Memegang Jabatan Strategis
Usai bertugas di Mataram, Yudomo dipercaya memegang jabatan strategis sebagai Kepala Staf Divisi Infanteri II Kostrad, lalu Kepala Staf Garnisun Jakarta pada November 1996.
Di posisi ini, ia memimpin pengamanan Pemilu 1997, termasuk menangani sejumlah kerusuhan kampanye di Jakarta.
Ia juga menerbitkan perintah melarang prajurit garnisun mendatangi tempat hiburan malam seperti diskotek, klub malam, dan panti pijat.
Pada 4 Agustus 1997, Yudomo memperoleh promosi menjadi Mayor Jenderal, dan tak lama setelah itu dilantik sebagai Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat (Aspam KSAD).
Baca juga: Kisah Arifin, Pemuda Pemberani yang Namanya Diabadikan jadi Nama Jalan di Solo Jateng
Kisah Heroik Letkol Kusmanto yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Solo, Gugur Ditembak Pemberontak |
![]() |
---|
Legenda Ki Ageng Pandan Arang, Sosok Sakti Utusan Sunan Kalijaga yang Memberi Nama Boyolali |
![]() |
---|
Kisah Hidup Raden Ngabehi Yosodipuro yang Diabadikan jadi Nama Jalan di Solo, Sang Pujangga Keraton |
![]() |
---|
Sosok Dr R Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Diabadikan Jadi Nama Sebuah Jalan di Klaten |
![]() |
---|
Kisah Hidup Ki Sarmidi Mangunsarkoro yang Diabadikan Jadi Nama Jalan Penting di Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.