Peternak Ayam di Boyolali Tagih Janji Jagung SPHP Pemerintah: Belum Beredar

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI -  Peternak ayam di Boyolali menagih janji pemerintah soal jagung Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Hal ini disampaikan Ketua Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat) Boyolali, Krishandrika Imanuel Raharjo.

Ia mengatakan harga jagung saat ini masih terpantau tinggi.

Beberapa waktu lalu, para peternak juga sempat menggelar aksi di Solo.

Saat itu, pemerintah berjanji akan mengedarkan jagung SPHP.

Namun, hingga kini janji tersebut belum terealisasi.

Baca juga: Viral MBG di Sragen Hanya Dapat Telur Secuil, Dapur MBG Karangpelem Kena Sidak Camat dan Muspika

"Kami kemarin menggelar aksi di Solo, pemerintah akan menyalurkan jagung SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)," kata Krishandrika, Selasa (23/9/2025).

Hanya saja, sebulan setelah aksi itu, jagung SPHP belum juga beredar.

Padahal, jika harga jagung sesuai dengan harga acuan Rp5.500 per kilogram, peternak bisa merasakan keuntungan dari hasil telur.

Ia berharap pemerintah segera melakukan intervensi pada waktu yang tepat.

Dengan begitu, harga telur tetap stabil dan jumlah peternak bisa terus bertambah.

"Sekarang harga jagung sudah sampai Rp6.500. Kalau naik sampai Rp7.000 atau bahkan seperti tahun-tahun lalu Rp9.000–11.000, saya sudah tidak tahu lagi bagaimana kondisi peternakan ayam," tambahnya. (*)