Guru Injak Siswa di Boyolali
Guru Injak Siswa di Cepogo Boyolali Lolos dari Jerat Hukum: Korban Pilih Damai dan Cabut Laporan
Siswa yang diinjak guru sudah memaafkan. Korban memilih damai dan mencabut laporan pada gurunya itu.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Kasus dugaan tindak kekerasan yang dilakukan guru berinisial H terhadap siswanya di SMA Negeri Cepogo, Boyolali, akhirnya berakhir damai.
Keluarga siswa yang sebelumnya melaporkan kejadian tersebut telah memaafkan guru H.
Sebagai tindak lanjut, laporan polisi yang sempat dibuat pun resmi dicabut.
Guru H mengaku lega dengan penyelesaian kasus ini.
Ia juga menyampaikan penyesalan atas tindakannya.
“Saya benar-benar menyesal dan tidak ingin mengulangi perbuatan itu lagi,” ujar Guru H.
Baca juga: Guru Injak Siswa SMA Cepogo Boyolali, Keluarga Korban: Jangan Ada Lagi Kekerasan Berkedok Pendidikan
Tokoh masyarakat Cepogo, Nanang Wiyono, turut menyambut baik jalan damai yang ditempuh kedua belah pihak.
“Alhamdulillah, masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kami sebagai warga juga merasa lega,” ucap Nanang.
Dengan berakhirnya kasus ini, diharapkan hubungan antara guru, siswa, dan masyarakat bisa kembali harmonis.
Korban Seorang Yatim
Amarah warga Dukuh Sengon, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, pecah setelah mendengar kabar memilukan: seorang siswa yatim diinjak gurunya sendiri hanya karena tertidur di kelas.
Bagi mereka, luka itu bukan sekadar sakit fisik, tapi juga merobek rasa keadilan di lingkungan sekolah.
“Langsung saya tanya, kenopo kok ra gelem maem (kenapa kok tidak mau makan). Terus dia (siswa) bilang habis diinjak gurunya,” ungkap Nanang Wiyono, kerabat korban, kepada TribunSolo, Rabu (24/9/2025).
Hal ini diungkap Nanang saat menceritakan awal mula peristiwa yang membuat puluhan warga berbondong-bondong menggeruduk SMA Negeri Cepogo.
Nanang mengaku awalnya curiga saat melihat keponakannya murung di sebuah acara pernikahan warga.
Bukan hanya diam, sang siswa juga enggan menyentuh makanan yang tersaji.
Desakan hati membuatnya bertanya, hingga akhirnya kebenaran terbuka: sang siswa mengaku baru saja diinjak oleh gurunya yang berinisial H.
Tak percaya begitu saja, Nanang segera membawa korban ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk diperiksa.
Namun, kabar itu keburu menyebar, memantik solidaritas warga.
“Awalnya, niat kami hanya klarifikasi. Tapi karena rasa kebersamaan besar, tanpa koordinasi pun puluhan warga ikut datang ke sekolah,” jelasnya.
Yang membuat warga kian terpukul, korban ternyata seorang anak yatim.
“Apalagi dia yatim, jadi warga merasa punya tanggung jawab untuk ikut membela,” imbuh Nanang.
Menurutnya, apapun alasannya, kekerasan tidak boleh terjadi di sekolah.
“Harapannya saya, apapun alasannya di sekolah jangan sampai ada hal-hal yang sifatnya seperti itu (kekerasan). Kalau ada anak melakukan sesuatu yang nggak benar, tolong negurnya jangan seperti itu,” tegasnya.
Kini, warga bersama keluarga korban menanti perkembangan kasus tersebut.
Namun satu hal pasti, mereka ingin memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Sedangkan hal-hal nanti seperti apa, nanti nunggu perkembangan ya,” pungkas Nanang.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMA Negeri Cepogo, Djoko Heriyanto, membenarkan adanya dugaan kekerasan tersebut.
Ia menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi dan menegaskan bahwa tindakan guru tersebut tidak sesuai dengan kebijakan sekolah.

Djoko menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 27 Agustus 2025.
Saat itu, tiga siswa ditemukan tidur tengkurap di lantai kelas.
Ketika dibangunkan, mereka tidak segera merespons.
Baca juga: Kasus Guru Injak Siswa di SMA Cepogo Boyolali, Kak Seto : Bisa Dipidana dan Harus Dipecat!
Guru yang bersangkutan kemudian mendekati mereka dan berjalan sambil menginjak tubuh ketiga siswa.
Djoko mengira masalah telah selesai setelah kunjungan dan kehadiran siswa kembali ke sekolah, yang berjarak kurang lebih 40 kilometer atau 1 jam berkendara dari kota Solo tersebut.
Namun, beberapa hari kemudian, warga menyampaikan keinginan untuk bertemu pihak sekolah.
Pertemuan pun dilakukan.
Dalam pertemuan tersebut, warga meminta agar sekolah mengambil sikap tegas.
Menanggapi hal itu, pihak sekolah langsung mengembalikan guru tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
(*)
Guru Injak Siswa Boyolali Hingga Bikin Warga Geruduk Sekolah : Warga Emosi karena Korban Anak Yatim |
![]() |
---|
Guru Injak Siswa SMA Cepogo Boyolali, Keluarga Korban: Jangan Ada Lagi Kekerasan Berkedok Pendidikan |
![]() |
---|
Keluarga Ungkap Pengakuan Mengejutkan Guru SMA Cepogo Boyolali yang Injak Siswa : Ada Setan Lewat |
![]() |
---|
Kesaksian Keluarga Kasus Guru Injak Siswa SMA di Boyolali, Mulai Curiga Perubahan Sikap Korban |
![]() |
---|
Kasus Guru Injak Siswa di SMA Cepogo Boyolali, Kak Seto : Bisa Dipidana dan Harus Dipecat! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.