Kebakaran Pasar Wonogiri Kota

Kebakaran Pasar Wonogiri : Potensi PAD Hampir Rp 1 M Raib, Bakal Tarik Retribusi Pasar Darurat?

Kebakaran yang melanda Pasar Kota Wonogiri tak hanya memaksa ratusan pedagang kehilangan tempat usaha.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
DISKUSI - Pertemuan pedagang dengan forkopimda usai kebakaran Pasar Kota Wonogiri, Rabu (8/10/2025). pemkab Wonogiri menegaskan tidak mengambil pungutan dari pedagang yang terdampak musibah kebakaran Pasar Wonogiri ini. Termasuk penjualan kapling lapak sementara. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Kebakaran yang melanda Pasar Kota Wonogiri tak hanya memaksa ratusan pedagang kehilangan tempat usaha.

Tetapi juga membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 900 juta dari sektor retribusi.

Meski angka tersebut cukup besar, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan hilangnya potensi pendapatan tersebut.

Fokus utama saat ini adalah penanganan pasca musibah dan pemulihan aktivitas ekonomi warga.

"Ini musibah. Kita lakukan penanganan dan ini dievaluasi agar tak terjadi seperti itu," ujar Setyo Sukarno

Sebagai langkah cepat, Pemkab mulai membangun pasar darurat untuk menampung para pedagang yang terdampak.

Pengerjaan pasar darurat telah dimulai sejak Jumat (10/10/2025), dan ditargetkan rampung pada 20 Oktober 2025.

"Proses pengerjaan mulai dilakukan sejak kemarin Jumat (10/10/2025)," kata Setyo Sukarno.

PASAR DARURAT - Pengerjaan pasar darurat pasca kebakaran Pasar Kota Wonogiri, mulai dilakukan sejak kemarin Jumat (10/10/2025). Akan ada 749 pedagang los dan kios yang menempati pasar darurat.
PASAR DARURAT - Pengerjaan pasar darurat pasca kebakaran Pasar Kota Wonogiri, mulai dilakukan sejak kemarin Jumat (10/10/2025). Akan ada 749 pedagang los dan kios yang menempati pasar darurat. (TRIBUNSOLO.COM/Erlangga Bima Sakti)

Pasar darurat ini akan menampung sekitar 749 pedagang los dan kios.

Pendataan masih terus diperbarui untuk memastikan seluruh pedagang yang terdampak mendapatkan tempat. 

Sementara pedagang oprokan akan diarahkan menempati ruang-ruang kosong di sekitar lokasi pasar yang tidak terdampak, mulai dari area stasiun hingga Terminal Angkuta.

Seyto Sukarno menegaskan, Pemkab Wonogiri tidak akan menarik retribusi dari para pedagang yang menempati pasar darurat.

"Saat nanti di pasar darurat, tidak ada penarikan retribusi. Gratis retribusi," tegas Setyo Sukarno.

Langkah ini diambil sebagai bentuk empati dan dukungan terhadap pemulihan ekonomi warga, meski konsekuensinya adalah hilangnya potensi PAD yang selama ini diperoleh dari retribusi Pasar Kota Wonogiri.

Baca juga: Beri Rp 1 M untuk Sarana Darurat Pasar Wonogiri, Pemprov Jateng Singgung Soal Langganan Kebakaran

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved